Tulis & Tekan Enter
images

Amartha Nilai UMKM Penting Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Kaltimkita.com, Jakarta- Perusahaan layanan keuangan digital, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), menyebutkan UMKM berperan penting dalam meningkatkan kontribusi bidang pariwisata guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen.

"Berangkat dari pembelajaran Amartha selama 14 tahun dalam membimbing dan melayani lebih dari 2,7 juta UMKM, kami melihat bahwa UMKM memiliki peran dan potensi besar untuk mendorong altimkita.com, Jakarta- Perusahaan layanan keuangan digital, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), menyebutkan UMKM berperan penting dalam meningkatkan kontribusi bidang pariwisata guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen.

"Berangkat dari pembelajaran Amartha selama 14 tahun dalam membimbing dan melayani lebih dari 2,7 juta UMKM, kami melihat bahwa UMKM memiliki peran dan potensi besar untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, namun perlu pendekatan yang tepat," kata Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Selasa.

Karena itu, Amartha telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif untuk pengembangan sektor tersebu di 50 Desa Wisata di Indonesia.

Andi mengatakan peranan UMKM penting untuk mengejar target pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dalam rangka mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Target devisa dari pariwisata sebesar 22,1 miliar dolar AS pada 2025, atau lebih besar dari tahun ini yaitu 7,38 miliar-13,08 miliar dolar AS. Target kunjungan turis asing pun meningkat menjadi 17 juta, naik dari proyeksi tahun 2024 yang sebesar 10,41-14,3 juta.

Sementara untuk sektor ekonomi kreatif, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5,15 persen. Pemerintah juga memiliki target tenaga kerja ekonomi kreatif dengan 74,58 juta orang pada 2025, atau meningkat dari target tahun ini yang hanya 24,34 juta.

Andi mengatakan peluang ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkontribusi. Namun di sisi lain, UMKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain terbatasnya akses pendanaan, kurangnya inovasi, hingga rendahnya literasi digital.

“Dalam pengalaman Amartha, upskilling UMKM sangat mungkin dilakukan, namun butuh pendekatan dan solusi yang disesuaikan dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki. Di Amartha kami sudah cukup lama mempelajari kebutuhan dan profil UMKM ultra mikro, sehingga kami mampu memberikan pendekatan dan penyuluhan yang terbukti mampu membantu mereka untuk berkembang,” kata Andi.

Menurut dia, pada 2023, sekitar 67.000 UMKM ultra mikro binaan Amartha berhasil naik kelas dengan pendapatan tahunan yang meningkat menjadi lebih dari Rp300 juta.

Kerja sama tersebut merupakan lanjutan kolaborasi pemerintah di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata dengan Amartha untuk membangun industri pariwisata berkelanjutan seperti di Desa Botubarani, Kecamatan Kabilabone, Gorontalo.

Dikutip dari keterangan tertulis Amartha, Plt Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Utama Kemenparekraf, Dessy Ruhati mengapresiasi program Desa Berdaya Amartha tersebut. Menurut dia, program ini mampu meningkatkan kesejahteraan warga di kawasan wisata.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, kata Dessy, terjadi sinergi untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Melalui kolaborasi dengan Amartha, kami berharap ke depan bisa menjangkau desa wisata lainnya, sehingga kemakmuran bisa lebih merata lagi. Jika desa wisata maju, otomatis ekonomi warga juga meningkat,” katanya. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar