KaltimKita.com, BENGALON – Dipercaya sebagai Dewan Pembina DPC Tani Karya Bengalon Kabupaten Kutai Timur, membuat anggota DPRD Kutim fraksi Berkarya Kidang angkat bicara. Dirinya bisa amanah duduk sebagai dewan berkat dorong para anggota (kader) tani madani di wilayah dapilnya.
“Saat kampanye pada pileg 2019, lalu banyak para petani sawit mengusulkan kepada saya saat itu apabila amanah duduk di dewan hendaknya dapat membangunkan pabrik CPO Sawit bagi petani lokal,” ulas Kidang.
Anggota DPRD Kutim, Kidang mengatakan membangun pabrik sawit membutuhkan dana Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar, Kidang akan perjuangkan melalui investor
Namun setelah Kidang duduk sebagai anggota DPRD Kutim setelah dipelajari mendalam pada kenyataannya untuk dapat membangun satu pabrik sawit dibutuhkan biaya yang cukup besar pada kisaran Rp 50 miliar sampai dengan Rp 100 miliar.
“Tentunya budgeting tersebut tidak masuk dalam anggaran di daerah kita mengingat cost-nya terbilang tinggi, jadi solusinya untuk saat ini saya harus mencari investor,” ulasnya.
Dari pengamatan Kidang perlunya pabrik sawit di Kabupaten Kutim, karena tak bisa dipungkiri masyarakat di Kutim sebagian besar rata-rata menggatungkan taraf ekonomi kesejahteraanya dari hasil sektor pertanian sawit.
Walau Demikian Kidang tetap berupaya memperjuangkan berdirinya pabrik sawit dengan mendatangkan investor luar yang berkeinginan bemitra dengan petani lokal sawit dalam produksi hasil sawitnya. (tim)