Tulis & Tekan Enter
images

Jembatan kayu penghubung antara warga Marga Rukun dan Silvaduta

Di Mata Masyarakat Mantan Bupati Kutim Ismunandar Disebut Bapak Pembangunan Kabupaten Kutim

KALTIMKITA.COM,SANGATTA - Torehan Karya Pembangunan di Segala Bidang Mantan Bupati Ismunandar Bersama Mantan Ketua DPRD Encek Firgasih yang langsung diasakan manfaatnya oleh masyarakat baik di wilayah pesisir hingga perkotaan.

Terutama di wilayah Sangatta Selatan. Dari terbentuknya Kabupaten Kutai Timur pada tahun 1999 kota Sangatta Utara dan Sangatta Selatan menjadi langganan banjir karena luapan air ditambah curah hujan lebat yang turun.

"Dulu memang sering sekali terjadi banjir kalau sungai meluap pasti langganan banjir di Masabang apa lagi pemukiman kami RT 02 Marga Rukun Sangatta Selatan," ucap Emi Wati salah satu penggerak kaum hawa.

Ia menerangkan di bawah kepemimpinan mantan Bupati Ismunandar pada tahun 2017 normalisasi pengerukan sungai Masabang dilakukan. "Syukur Alhamdulillah ini sejarah selama berdiri kabupaten Kutai Timur baru terealisasi normalisasi sungai ini,” terangnya.

 

Ibu Emi ketua Kerukunan Keluarga Kampung Hijau (K3H) Wilayah Sangatta Selatan

Bahkan jembatan penghubung antara silvaduta dan gunung teknik yang dari kayu tak layak untuk dilewati masyarakat karena sudah di makan usia. Sekaligus dipugar dan diperbaiki hingga terbangun dengan kokoh di atas sungai Masabang.

"Masyarakat, terutama anak-anak yang pergi sekolah dari kampung Silvaduta tidak perlu memutar jauh cukap melewati jalan juga jembatan kayu ini mereka sudah sampai di sekolah jadi sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat dua desa," terang Emi.

Akhirnya masyarakat sepakat memberikan nama jembatan penghubung "Ismunandar" serta jalan "Encek Firgasih" sebagai tanda rasa hormat masyarakat kedua desa kepada beliau berdua.

"Selain normalisasi sungai Masabang, mantan bupati Kutim Ismunandar pada tahun 2019 telah membangun Irigasi persawahan sepanjang 4 kilo meter tepatnya di jalan Pertamina Sangatta Selatan, hingga sampai saat ini masih dimanfaatkan para petani," tutup Emi. (rin/aji)


TAG

Tinggalkan Komentar