Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Forum Warga Jalan Jenderal Sudirman Bersatu (FWJJSB) mendatangi kantor Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan untuk bertemu secara langsung Wali Kota Rizal Effendi guna mencari win solution terkait penerapan Zona Zero Tolerance (ZZT) pada Senin (26/4/2021).
Untuk diketahui, Kedatangan FWJJSB mengeluhkan adanya penindakan yang telah diterapkan pihak lantas Balikpapan, karena hal tersebut sebenarnya tidak boleh dilakukan mengingat adanya kesepakatan RDP di DPRD Balikpapan bahwa penerapan ZZT masih dalam tahap penundaan. Perwakilan RT dan para pelaku usaha yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman menolak penindakan ZZT, karena merasa merugikan warga di sekitaran yang telah dilakukan oleh lantas Balikpapan.
Dari hasil pertemuan dengan Wali Kota Balikpapan, FWJJSB mendapatkan kebijakan secara notulen untuk selanjutnya akan dilakukan Rapat Forkopimda. Dan akhirnya membatalkan rencana unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada Selasa, 27 April 2021.
Adapun Ketua RT 06 Klandasan Ilir Lukman Hendra mengiyakan, bahwa Wali Kota Balikpapan memang meminta warga untuk tidak melakukan unjuk rasa terlebih dahulu sampai ada keputusan hasil rapat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Kami (warga) akan memantau kalau memang ada nanti kegiatan penertiban yang dilakukan oleh Satlantas lagi, kami akan melakukan unjuk rasa," ungkap Lukman seusai pertemuan dengan Wali Kota Balikpapan.
Dijelaskannya, sebagian warga yang menolak ZZT ini merupakan pelaku usaha yang saat ini terkena imbas dampak pandemi covid-19.Warga sudah tidak mau main-main lagi. Jadi jika memang dicarikan hingga mendapatkan solusi yang terbaik dan keinginan warga meminta parkir paraljel satu baris.
"Kita minta satu baris saja, itu saja permintaan kita, untuk informasi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan tidak pernah ada yang namanya kemacetan,” jelasnya.
Menurutnya, hasil pertemuan dengan Wali Kota tadi masih ngambang Belum ada jawaban pastinya. Dirinya berharap agar Polresta Balikpapan tidak lagi melakukan penerapan ZZT sampai didapatkan win solution.
“Jika ini tetap dilakukan, kita akan bawa masyarakat yang lebih banyak lagi untuk melakukan aksi demo. Kita gak akan main-main karena pandemi semakin parah, Lebaran sudah dekat, biaya hidup juga semakin meningkat,” tegasnya.
Dirinya mengatakan sebenarnya sampai hari ini, belum ada kesepakatan baik dari pemerintah kota maupun warga terkait rencana penerapan ZZT di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.
“Kami minta solusinya adalah memberikan parkir paralel kepada warga Jalan Jenderal Sudirman khusus di wilayah hingga menunggu rapat forkopimda ,” pungkasnya.
Sementara itu hal senada diutarakan oleh Wali Kota Rizal Effendi, dirinya akan mengupayakan hasil terbaik dalam pembahasan bersama Forkopimda. Rizal melanjutkan, bahwa bagi yang terdampak dirinya memahami, dan program itu baik untuk ketertiban masyarakat, serta pihaknya masih mencarikan win win solution. Mengenai usulan Parkir Paralel, pihaknya belum bisa memutuskan, karena mengingat Jalan Jenderal Sudirman ini jalan Nasional dan kewenangannya bukan di pemerintah lagi, tetapi di kementerian PUPR.
“Jadi untuk jalan nasional ini memang harus bebas parkir, maka itu ditindaklanjuti dengan Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), dan itu belum berjalan efektif,” ucap Rizal.
Rizal menambahkan, menurutnya warga sekitar bisa lebih bersabar sampai akhirnya jalan nasional itu dipindahkan seiring rencana pembangunan coastal road. Sebenarnya ke depannya pemerintah ingin memindahkan jalan Sudirman ini ke laut, namun karena Covid-19 program itu belum berjalan. Sehingga tidak ada lagi permasalahan di Sudirman. “Ya, nanti segera kita rapatkan, kita lihat, akan kita bahas di Forkopimda,” tutupnya. (lex)