Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Suasana Gazebo di RT 29 Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat, tampak ramai oleh ratusan warga yang berbondong-bondong menghadiri reses Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri, Selasa (21/10/2025) malam.
Ya, adapun pertemuan tersebut, bukan sekadar menampung aspirasi, Alwi hadir dengan gaya khasnya, yakni langsung menindak persoalan di tempat.
Salah satu keluhan yang mencuat dari warga adalah bisingnya aktivitas truk bongkar muat di depan kawasan Manuntung yang kerap berlangsung hingga larut malam. Tanpa menunda, Alwi langsung mengambil langkah cepat.
“Tadi ada keluhan soal truk yang bongkar muat malam hari di depan Masjid Manuntung. Saya langsung hubungi pihak Dishub agar aktivitas itu dipindahkan ke dalam pasar, bukan di pinggir jalan. Warga butuh tenang saat beristirahat,” tegas Alwi.
Kegiatan reses tersebut dihadiri sekitar 200 warga serta sejumlah pejabat daerah, di antaranya Camat Balikpapan Barat Erwin, Lurah Margasari Hendra Jaya Prawira, Manajer Sekretaris Perusahaan PTMB Ramli, dan Kabid Barang Milik Daerah BKAD Lukman.
Warga pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan berbagai persoalan, mulai dari air PTMB/PDAM yang belum mengalir, pelebaran jalan, rencana pembangunan Kantor Kelurahan, hingga isu pemutusan hubungan kerja (PHK).
Persoalan air bersih menjadi perhatian utama. Menurut Alwi, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan PTMB yang berjanji menindaklanjuti sejumlah keluhan masyarakat.
“Alhamdulillah, sudah ada respon dari PTMB. Insyaallah akan ada bantuan untuk pemasangan baru dan perbaikan distribusi air yang belum mengalir,” jelas politisi Partai Golkar tersebut.
Meski begitu, Alwi menyoroti adanya kendala teknis pemasangan pipa di kawasan Dahor yang masih harus melewati lahan milik Pertamina dan belum mendapat izin.
“Pihak PTMB menyampaikan sulitnya akses pemasangan karena lahan milik Pertamina. Tapi saya yakin ini bisa diselesaikan dengan komunikasi baik. Nanti kami minta PTMB bersurat ke DPRD agar kita jadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina untuk mencari solusi bersama,” ujar Alwi.
Selain persoalan air, warga juga menyoroti status aset di Pasar Baru Ulu dan meminta pelebaran jalan di wilayah tersebut.
“Tadi sudah saya koordinasikan dengan BKAD melalui Pak Lukman agar ditindaklanjuti. Kami akan dorong pembahasannya dalam anggaran mendatang,” tuturnya.
Melalui reses itu, Alwi menegaskan komitmennya bahwa setiap aspirasi warga tak boleh berhenti di ruang pertemuan.
“Reses bukan hanya mendengar, tapi juga bertindak. Itu bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat,” pungkasnya. (lex)