KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Balikpapan sangat peduli terhadap regenerasi atlet. Demi menciptakan karateka berbakat, Liga Karate se-Balikpapan digelar. Diikuti kurang lebih 800 pelajar asal SD, SMP dan SMA se-Balikpapan yang berlangsung di BSCC Dome, Rabu (13/11/2024).
Ketua Panitia Edi Akriansyah mengatakan, selama dua hari hingga besok melaksanakan kejuaraan dan festival. "Liga Pelajar se-Balikpapan ini untuk memfasilitasi pelajar untuk menyalurkan bakatnya. Pun menumbuhkan semangat sportivitas para atlet," ujar Edi Akriansyah.
Ya, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Balikpapan, Mayor Cke (k) Suryani Panjaitan menambahkan, ini menjadi kejuaraan kedua yang terlaksana dengan memainkan kategori pra usia dini hingga junior.
"Antusias para peserta cukup luar biasa. Jika tidak dibatasi, mungkin pendaftar bisa lebih banyak," ujar Mayor Cke (k) Suryani Panjaitan.
Melalui kejuaraan ini, ia berharap menjadi momentum untuk melahirkan karateka terbaik. Sehingga mampu berprestasi baik di tingkat provinsi, nasional dan internasional.
Memang kehadiran kejuaraan seperti ini, menjadi kunci nyata dalam menciptakan atlet berkualitas. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ketua Dewan Wasit Inkado Nasional, Laode A Yani Mahdi. Menurutnya di dalam karate ada tiga hal yang wajib dilakukan yakni latihan, ujian dan pertandingan.
Hadirnya kejuaraan, kata dia menjadi bagian dari proses akhir untuk mengetahui anak-anak terkait apa yang dilatih selama ini. "Ini juga membantu Forki Balikpapan secara khusus dan Kaltim secara umum dalam menciptakan atlet berprestasi," harap Laode A Yani Mahdi.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Ganung Pratikno mengapresiasi pelaksanaan ini. Pretasi olahraga kini telah dihargai di pendidikan formal. Sehingga orang tua wajib untuk mendukung bakat anak-anak nya untuk terus berprestasi. "Prestasi tak hanya di akademik tapi juga non akademik. Tentu berharap dari kejuaraan ini bisa terlahir pelajar-pelajar berprestasi," harap Ganung Pratikno. (and)