Tulis & Tekan Enter
images

Kepala UPTD TPA Sampah Manggar Balikpapan, Muhammad Haryanto

Menyambut Hadirnya IKN Nusantara, UPTD TPA Manggar Gerakkan Solusi Demi Kurangi Volume Sampah

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Terkait program Pemerintah Pusat dengan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Penajam Paser (PPU), Kaltim, Balikpapan sebagai kota penyangga kini merasakan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi, usaha dan peningkatan jumlah penduduk.

Seiring pertumbuhan tersebut, juga berdampak langsung pada peningkatan jumlah sampah yang masuk ke TPA Sampah Manggar Balikpapan. Ya, hal itu disampaikan oleh Kepala UPTD TPA Sampah Manggar Balikpapan, Muhammad Haryanto. 

"Pada tahun 2021 lalu, jumlah sampah yang masuk rata-rata 370 ton perhari. Dan ditahun 2022 sekarang menjadi 400-450 ton perhari," Muhammad Haryanto, Kamis (8/12/2022).

Dalam kaitannya dengan IKN, kata Haryanto, Pemkot Balikpapan berusaha mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Manggar. Telah dilaksanakan pembahasan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) terkait penggunaan teknologi sebagai solusi mengurangi tumpukan sampah yang ada di TPA Manggar. 

"Artinya, sampah yang datang tidak akan langsung masuk ke zona sanitary landfield melainkan dikelola terlebih dulu agar residu sampah yang masuk ke sanitary landfield ditarget hanya sebanyak 40-50 ton perhari. Hal tersebut sebagai upaya agar usia penggunaan TPA sampah Manggar bisa lebih panjang mencapai 15 tahun lagi," urainya.

Selain itu, lanjutnya, berbagai kegiatan di TPA Sampah Manggar yang sudah berjalan antara lain, memanfaatkan tumpukan sampah sebagai sumber gas metan yang kemudian disalurkan ke 305 kepala keluarga untuk memasak. Pun begitu, gas metan juga dimanfaatkan UPTD sebagai sumber listrik khususnya penerangan di zona sanitary landfield. Kemudian, memanfaatkan sampah organik sebagai bahan pembuatan pupuk kompos.

"Terbaru, kerja sama dengan PT. PLN untuk memproduksi bahan bakar jumputan padat atau pelet dan cacahan kayu yang akan digunakan sebagai bahan bakar pengganti batubara di PLTU Teluk Balikpapan," bebernya.

Dijelaskannya, TPA Sampah Manggar Balikpapan memiliki luas 49,89 hektare lahan dan 7 zona sanitary landfield (penumpukan sampah). Di mana untuk zona 1-5 saat ini kondisinya sudah penuh dan tidak aktif lagi. 

Sementara untuk zona 6 saat ini sedang digunakan telah terisi 60-70 persen sampah dan akan segera penuh. Adapun zona 7 masih stand by, dan menurut perhitungan pada 2026 TPA Sampah Manggar tidak akan mampu lagi menampung sampah yang ada di Balikpapan. (*/lex)


TAG

Tinggalkan Komentar