Kaltimkita.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengungkap ancar-ancar biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1.
VAR rencananya akan digunakan di Liga 1 2023/2024. Dengan berbagai persiapan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM), VAR diproyeksikan akan diterapkan pada putaran kedua kompetisi.
PT LIB sendiri berposisi sebagai penanggung jawab proses pemenuhan implementasi VAR di Liga 1. Saat ini proses persiapannya tengah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
“Nggak cukup Rp 10 atau Rp 20 miliar, mendekati 100 miliar. Tidak mungkin (diterapkan di awal musim). Tapi liga punya target secepat-secepatnya tujuh bulan dari kickoff,” kata Ferry Paulus kepada wartawan.
“Setelah dapat semua sistemnya. Ketum PSSI (Erick Thohir) sudah yakin, baru kita bersurat ke FIFA, FIFA sudah tahu kita mau pakai VAR,” ujarnya menambahkan.
Saat ini PT LIB sedang menunggu jawaban dari FIFA terkait rencana mereka menggunakan VAR. Memang menerapkan teknologi mutakhir ini harus mendapat persetujuan badan sepakbola dunia itu.
Intinya penerapan VAR di Liga 1 harus dengan persetujuan dan asistensi FIFA. Liga Thailand pernah menerapkan ‘VAR ala-ala’ yang tak disetujui FIFA.
“Target kita tidak lebih dari seminggu, dua minggu ini ada balasan (FIFA), baru ada asistensi detail dari FIFA. Perangkat kita sudah siap, dalam arti ada project director, technical director, dan ada kolaborasi dari JFA (Jepang) juga,” tutur Ferry Paulus.
“Karena di sini tidak ada yang mengerti soal VAR, terus kalau kita harus impor dari FIFA, AFC, dari mana-mana terlalu mahal,” ucapnya. (det/bie)