KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Anggota Komisi II DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra merasa aneh dengan aturan yang berlaku. Kenapa tidak, saat lebaran nanti, pantai wisata yang dikelola pemerintah kota ditutup, sementara pantai wisata justru diperbolehkan.
Politikus Partai PPP ini mengatakan Pemkot mesti mengkaji ulang rencana penutupan tersebut karena dinilai merugikan salah satu pihak.
"Jika memang ingin membuat kebijakan menutup objek wisata, mengala tak keduanya yaitu pantai wisata daerah dan swasta. Begitu pula sebaliknya, jika ingin memperbolehkan dibuka, harus juga keduanya. Makanya, ini aturan yang aneh," ujarnya saat diwawancara media, Selasa (4/5/2021) kemarin.
Dirinya juga melihat situasi saat ini, warga Balikpapan juga sudah mulai sadar pentingnya menjaga agar terhindar Covid-19. Apalagi saat liburan ke objek wisata terutama pantai, agar untuk selalu memastikan benar-benar menjaga protokol kesehatan yang sudah berjalan.
"Pemerintah menempatkan petugasnya untuk selalu mengingatkan kepada setiap pengunjung untuk selalu menaati prokes itu, karena bagaimana pun juga pantai Manggar tetap menjadi objek utamanya Balikpapan," paparnya.
Dijelaskannya, paska lebaran Wisata Pantai Manggar yang notabene adalah milik Pemkot menjadi objek utama pengunjung Balikpapan. Hal ini dikarenakan tiket masuknya lebih murah dibandingkan tempat wisata swasta lainnya.
"Karena pada saat hari raya itu kunjungan wisata di pantai Manggar sangat meningkat apalagi disaat inikan mudik dilarang, otomatis orang-orang yang dilarang mudik ini akan mencari hiburan," ungkapnya.
Nurhadi mengaku belum berkoordinasi dengan Walikota, namun ia berharap lewat pemberitaan semacam ini bisa tersampaikan kritik tersebut.
"Belum ada koordinasi dengan Wali Kota dan mudah-mudahan dengan media bisa terbukalah mata Wali Kota Rizal Effendi, "harap Nurhadi.
Ia meminta agar Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengevaluasi rencana kebijakan itu. Pasalnya, dibutuhkannya tempat wisata untuk masyarakat, karena disatu sisi ada larangan untuk mudik yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Disamping itu dengan menutupnya wisata, berdampak pada perekonomian di sana. Tempat wisata itu bukan hanya pengunjung yang kita pikirkan tapi ada roda perekonomian yang kita harapkan bergulir. Karena di situ bukan orang sedikit yang mencari makan," pungkasnya. (lex)