Tulis & Tekan Enter
images

Ketua HCKB, Suyatno S saat memberikan sambutan mengenai Sosialisasi penggunaan Aplikasi Pensiunan Pertamina.

Rutin Tiap Tahun, HCKB Gelar Sosialisasi Dana Pensiun Pertamina Melalui Aplikasi

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN- Perhimpunan Pensiunan Pertamina (HIMPANA) Cabang Kota Balikpapan (HCKB) melaksanakan Sosialisasi Kepensiunan Dana Pensiun Pertamina di Gedung Bioskop-Banua Patra Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, pada Jumat (8/12/2023) pagi.

Adapun Sosialisasi yang dilaksanakan yakni edukasi tata cara mengoperasikan Aplikasi OPeN & Aplikasi Surat Penetapan Pensiun secara online (e-SPP). 

Ketua HCKB, Suyatno, S mengatakan bahwa, untuk mensosialisasikan tata cara pengoperasian Aplikasi OPeN tersebut memang sengaja rutin dilaksanakan setahun sekali. Agar, kata dia, para penerima manfaat pensiun Pertamina dapat dengan mudah mendata ulang verifikasi setiap tahunnya.

"Karena ini tanggung jawab dana pensiunan Pertamina Pusat, sehingga rutin setiap tahun kami bekerja sama dengan Dana Pensiun Pertamina melakukan kegiatan ini. Mohon maaf, untuk mengetahui yang bersangkutan (pasangan suami istri) masih hidup atau tidak, maka harus mengisi kembali formulir secara online melalui aplikasi OPeN," terang Suyatno.

Sehingga, lanjutnya, verifikasi tersebut pun akan ternotifikasi ke Dana Pensiun Pertamina. Apalagi aplikasi itu pun sudah terkoneksi dengan Disdukcapil Balikpapan.

"Karena ini (dana pensiun) kan diberikan dari PT Pertamina Persero merupakan uang negara, jadi harus hati-hati. Kecil kemungkinan untuk bisa dikelabui," ucap pria yang juga selaku Pengacara Balikpapan itu.

Menurutnya, meski aplikasi OPeN sudah sangat memudahkan para pensiunan untuk pendataan ulang, namun diungkapkannya, masih ada pensiunan yang masih mengaku terkendala cara mendaftar. 

Akan tetapi hal tersebut tentunya dipahami oleh Suyatno, dikarenakan masih adanya keanggotaannya yang terbilang gagap teknologi (gaptek) dan belum memiliki gawai android diera digitalisasi saat ini. 

Oleh Karena itu, pihak Dana Pensiun Pertamina pun telah bekerja sama dengan Bank BUMN untuk membantu proses data ulang pensiunan secara online menggunakan aplikasi OPeN.

"Jadi pensiunan bisa datang ke salah satu bank yang ditunjuk untuk memberikan bantuan kepada para penerima manfaat," akunya.

Pun begitu, ia juga mendorong anggota HCKB untuk bergerak maju dengan memanfaatkan teknologi yang sudah disiapkan melalui aplikasi tersebut.

"Ini zaman sudah berubah menjadi teknologi online, maka mau tidak mau harus menyesuaikan. Dan kita tidak boleh mundur," tegasnya.

Kendati demikian, Suyatno juga berharap tidak ada lagi problem pada aplikasi OPeN. Mengingat pada kejadian lalu, selama tiga bulan (Agustus - Oktober), sekisar 5.000 pensiunan seluruh Indonesia mengalami penangguhan pencairan disebabkan adanya masalah teknis.

"Padahal mereka (pensiunan) sudah mengisi daftar ulang. Tapi karena ada kendala teknis, mereka dianggap belum mendaftar ulang, sehingga haknya ditangguhkan. Jadinya kan ini merugikan pihak pensiunan," ujarnya.

"Jadi janganlah ditunda-ditunda manfaat pembayaran pensiunan ini," harapnya.

Ditambahkannya, dari jumlah 2.451 pensiunan, hanya sekitar 4 persen yang belum melakukan pendataan ulang menggunakan aplikasi OPeN.

"Artinya ini sudah mulai membaik. Karena pada tahun 2022 ada sekitar 7.000 orang yang terkendala tertunda manfaat pensiunnya. Kemudian di 2023 menjadi 2.000 orang. Semoga tahun 2024 sudah tidak ada lagi kendala alias nol persen," pungkasnya. 

Sebagai informasi, adapun Bank-bank layanan dana pensiun Pertamina yakni Mandiri Taspen, BJB, BTPN, Bukopin dan BRI. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar