KitaKaltim.com, SANGATTA – Di tengah semaraknya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah khususnya Kabupaten Kutai Timur, pasangan calon Bupati Kutai Timur, H. Mahyunadi, SE. M.Si beserta calon wakil bupati Kutai Timur, H. Lulu / Kinsu senantiasa rendah hati “jemawa” terlebih mendahului kehendak Allah SWT. Setelah mengantongi 6 rekom SK/Parpol model B.-1-KWK (Golkar, PAN, PKB, PDI-P, Gerindra, NasDem) serta dua parpol pendukung (Gelora, PSI) dengan raupan perolehan 23 kursi dalam pileg 2019.
Bahkan Selasa (1/9/2020) malam berlangsung di ballroom Hotel Grand Victoria pasangan MAKIN menggelar rapat koordinasi serta kesepahaman komitmen sikap parpol pengusung dan pendukung yang secara gamblang siap mengusung dan memenangkan Mahyunadi-Kinsu sebagai bupati dan wabup Kutim periode 2020-2025.
ALLAHUAKBAR : Pasangan Cabup/Cawabup Kutim Mahyunadi dan Lulu / Kinsu khusuk doa bersama iringi langkah perjuangan menuju pendaftaran ke KPU bersama para tokoh agama di Kutim.
Restu masyarakat dan dukungan 6 parpol pengusung serta 2 parpol pendukung tidak lantas membuat pasangan Mahyunadi-Kinsu merasa di atas angin “jemawa”.
Resmi melewati tahapan demi tahapan administrasi persyaratan pilkada Kutim 2020 baik rekom “sah” parpol untuk itu mengawali langkah persiapan pendaftaran di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur, Jumat (4/9/2020) di kediaman pribadi cabup Kutim dari MAKIN Mahyunadi kawasan jalan Hidayatullah digelar salat hajat dan doa bersama.
Jalannya pelaksanaan shalat magrib, salat Isya disambung salat hajat, pembacaan surah Yasin dan doa bersama secara berjemaah terhitung mulai pukul 17.00 wita sampai dengan selesai, untuk itu KaltimKita.com mewawancarai langsung cabup Kutim Mahyunadi terkait perhelatan salat hajat dan doa bersama tersebut.
Sebelum memasuki topik pembahasan intisari wawancara dengan media, jiwa religi sang cabup Mahyunadi sangat tertanam dalam setiap mengawali niatannya dalam melangkah bersama masyarakat menuju kursi Bupati bersama cawabup Lulu/Kinsu yang turut mendampinginya amanah duduk di kursi wakil bupati.
Tumpah ruah jemaah panjatkan doa bersama bernawaitu Mahyunadi-Lulu/Kinsu terpilih bupati dan wabup secara amanah memimpin Kutim lebih baik lagi.
“Qulillahumma malikal mulki tu’til mulka man tasyau wa tanzi’ul mulka mimman tasyau, wa tu’izzu man tasyau wa tudzillu man tasyau, biyadikal khayru innaka ‘ala kulli syay-in qadir. Tulijul layla fin nahari wa tulijun nahara fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyau bighayri hisab. Qulillahumma malikal mulki tu’til mulka man tasyau wa tanzi’ul mulka mimman tasyau, wa tu’izzu man tasyau wa tudzillu man tasyau, biyadikal khayru innaka ‘ala kulli syay-in qadir. Tulijul layla fin nahari wa tulijun nahara fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyau bighayri hisab,” ucap Mahyunadi dalam membacakan QS Ali’Imran ayat 26-27. Mahyunadi kembai menjelaskan yang artinya “Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan,” pungkas cabupnya MAKIN ini. Terkait momentum religi “Islamiah” megiringi langkah perjuangan, pemenangan dengan berdialog langsung kepada sang pencipta “Allah SWT” melalui salat berjemaah Magrib, Isya, salat hajat, lantunan pembacaan surah Yasin dan doa bersama, bagi mantan Ketua DPRD Kutim ini Unad (dikenal masyarakat) menegaskan rangkai nuansa religi akbar merupakan penjembatan silaturahmi. “Melalui silaturahmi membuka tali rezeki, anjuran Allah SWT dalam membangun tali persaudaraan. Selain itu saya meredam suhu politik yang sedikit panas kepada para simpatisan (pendukung, red) karena politik itu sementara sedangkan persaudaraan selamanya. Bahkan saya sudah menjalin silaturahmi dengan masing-masing kandidat cabup dan cawabup Kutim,” jelas Mahyunadi. Berlangsungnya salat hajat (niatan) langkah perjuangan dan kemenangan bersama MAKIN “’Insya Allah” tampak kediaman cabup Mahyunadi dipadati ratusan jemaah yang merupakan lapisan masyarakat, tokoh pemuka agama Islam di Sangatta. Di malam salat hajat kiab bertambah kemuliaannya takkala dihadiri guru spiritual Mahyunadi – Lulu/Kinsu, Syekh Sayyid Muhammad bin Ahmad al Bushiri Al Yamani dari Timur Tengah. Pada sambutannya di hadapan para sesepuh, tokoh agama di Sangatta- Kutim termasuk guru religinya MAKIN Syekh Sayyid Muhammad bin Ahmad al Bushiri al Yamani menjelaskan niatan maju sebagai bupati dan wabup Kutim dilandasi bukan untuk kemenangan. “ Akan tetapi dapat memimpin Kabupaten Kutim lebih baik lagi dengan segenap peningkatan kesejahteraan masyarakatnya,” terang Mahyunadi yang langsung diaminin cawabupnya Lulu/Kinsu, para habaib, syech, ulama, ustad dan ratusan jemaah lainnya. (tim)