Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan komitmennya dalam merespons berbagai persoalan kota dengan serius, termasuk menindaklanjuti aspirasi yang disuarakan mahasiswa.
Hal ini disampaikan Wali Kota Rahmad Mas’ud usai menemui massa aksi dari Aliansi Balikpapan Bergerak (Barak) yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Balikpapan, Senin (1/9/2025).
Didampingi Wakil Wali Kota Bagus Susetyo dan unsur Forkopimda, Wali Kota menyambut langsung para mahasiswa sebagai bentuk keterbukaan pemerintah terhadap kritik publik.
“Ini bagian dari proses demokrasi. Aksi ini berjalan baik, damai, dan aspiratif. Tuntutan yang disampaikan baik yang bersifat nasional maupun lokal akan menjadi perhatian kami,” ujar Rahmad.
Salah satu isu lokal yang menjadi sorotan massa aksi adalah kekhawatiran soal kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Wali Kota memastikan bahwa tidak ada kebijakan kenaikan PBB di tahun ini.
“Isu kenaikan PBB tidak benar. Kami pastikan tidak ada kenaikan,” tegasnya.
Rahmad juga menanggapi keluhan soal penanganan banjir yang dinilai belum maksimal. Ia menjelaskan bahwa penanganan banjir merupakan pekerjaan jangka panjang yang terus diupayakan melalui proyek strategis seperti pembangunan bozem dan perbaikan drainase.
“Tidak ada negara, bahkan yang maju, bisa sepenuhnya bebas dari banjir. Tapi kita terus berikhtiar, seperti pengerjaan bozem di Pasar Segar seluas lebih dari sembilan hektare,” jelasnya.
Menjawab isu kelangkaan LPG 3 kilogram, ia menegaskan bahwa distribusi LPG merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Namun, Pemkot Balikpapan tetap aktif berkoordinasi dengan Pertamina untuk mencari solusi.
Ia juga mengimbau masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan LPG subsidi karena hal itu menyangkut keadilan sosial.
“Kalau kita mampu, jangan pakai LPG 3 kg. Itu hak masyarakat miskin. Mengambil hak mereka adalah perbuatan dosa,” ujarnya.
Dalam hal infrastruktur, Rahmad menyatakan bahwa kondisi jalan di Balikpapan mengalami perbaikan signifikan dibanding lima tahun lalu. Namun ia realistis, menyebut pembangunan kota tidak pernah benar-benar ‘selesai’.
“Pembangunan kota itu proses yang tidak berhenti. Tapi selama kami menjabat, kami akan terus bekerja untuk masyarakat Balikpapan,” tutupnya. (rie)