Tulis & Tekan Enter
images

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo

Wawali Bagus Susetyo Ajak Pelajar Berpolitik Sehat dan Beretika

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Politik bukan semata urusan kekuasaan, melainkan cara berpikir dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan. 

Pandangan itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, saat membuka babak final lomba karya tulis ilmiah dan debat politik pelajar SMA/SMK/MA se-Kota Balikpapan, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan yang digagas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan ini, menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk memperkenalkan nilai-nilai politik yang santun, rasional, dan konstruktif kepada generasi muda.

Bagus menilai, pembelajaran politik seharusnya tidak hanya terjadi di ruang formal seperti kelas, tetapi juga melalui kegiatan yang mendorong pelajar berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.

"Politik itu bukan hal kotor. Bahkan menentukan pilihan kuliah atau organisasi pun adalah bentuk politik dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Ia menegaskan, politik yang sehat dimulai dari kesadaran berpikir strategis dan beretika. Karena itu, generasi muda harus berani terlibat dalam proses politik dan tidak hanya menjadi penonton.

"Kalau orang baik tidak masuk politik, maka yang akan berkuasa adalah orang yang tidak baik. Karena itu, pelajar perlu berani berpendapat dan menjadi bagian dari perubahan," urainya.

Dalam kesempatan itu, Bagus juga menyinggung tantangan era digital yang membuat pelajar semakin mudah terpapar arus informasi. 

Ia mengingatkan, kemampuan menganalisis informasi berbasis fakta menjadi kunci agar masyarakat tidak mudah diadu domba oleh hoaks dan opini menyesatkan.

"Politik yang sehat tumbuh dari nalar yang jernih. Generasi muda harus bisa membedakan fakta dan opini," tegasnya.

Bagus pun menuturkan, pembangunan karakter generasi muda tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada empati dan kepekaan sosial.

"Kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, tapi juga empati, kecerdasan sosial, dan kemampuan menempatkan diri di masyarakat. Itulah nilai politik sejati," imbuhnya.

Kendati begitu, ia berpesan reflektif bagi para pelajar yang hadir.

"Kalau bukan kita yang berperan, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?" pungkas Bagus. (lex)



Tinggalkan Komentar

//