BANGKOK, denai.id – Bek kiri Persib Bandung, Eliano Reijnders antusias menyambut panggilan memperkuat Tim Nasional Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Usai membawa Maung Bandung menumbangkan Bangkok United 2-0, pemain berdarah Belanda itu langsung mengalihkan fokusnya ke misi besar: membawa Garuda terbang ke Piala Dunia.
“Saya tidak sabar. Saya punya perasaan yang bagus untuk
Piala Dunia,” ujar Reijnders saat ditemui di Bangkok sebelum bertolak ke
Jeddah, Arab Saudi, untuk bergabung dengan rekan-rekan setimnya.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan
Irak. Dua laga berat akan digelar di Stadion Raja Abdullah, Jeddah, pada 8 dan
11 Oktober mendatang. Namun, nada optimisme terdengar jelas dari pemain 25
tahun itu.
“Arab Saudi dan Irak memang tim bagus, tapi kami juga bagus.
Ini akan jadi pertandingan yang sulit, tapi kami siap bertarung. Saya rasa kami
akan lolos ke Piala Dunia karena semua pemain akan mengerahkan segalanya,”
tegasnya penuh keyakinan.
Keyakinan Reijnders bukan tanpa alasan. Performa stabil
bersama Persib musim ini membuatnya salah satu bek paling konsisten di Super
League. Selain tangguh bertahan, ia juga dikenal berani membantu serangan dari
sisi kiri, menjadikannya sosok penting dalam skema permainan Shin Tae-yong.
Kini, dengan kompetisi domestik dan AFC Champions League Two
yang memasuki masa jeda, Reijnders menilai waktunya tepat untuk fokus penuh
pada misi besar bersama Garuda. “Kemenangan melawan Bangkok United jadi modal
bagus. Sekarang waktunya untuk Indonesia,” katanya.
Bagi Reijnders, panggilan membela Merah Putih punya makna
emosional tersendiri. Ia ingin membayar kepercayaan pelatih dan suporter yang
telah mendukungnya sejak awal perjalanan di Indonesia. “Saya selalu bangga mengenakan
jersey ini. Kami tahu tanggung jawab kami bukan hanya bermain, tapi juga
membuat masyarakat Indonesia bangga,” ucapnya.
Kondisi mental skuad Garuda disebutnya sedang positif. Para
pemain yang tampil di liga luar negeri sudah bergabung, dan atmosfer latihan
disebut penuh energi. “Kami tahu targetnya tinggi, tapi semua percaya itu bisa
dicapai. Kami tidak hanya ingin berpartisipasi—kami ingin membuat sejarah,”
tutupnya dengan nada tegas.
Indonesia terakhir kali mencicipi putaran final Piala Dunia
pada 1938 saat masih bernama Hindia Belanda. Kini, dengan semangat baru dan
skuad muda yang kian matang, impian itu kembali menggema: Garuda ingin terbang
ke panggung dunia. (nad)
Tulis Komentar