Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Rudenim Balikpapan, Danny Ariana (tengah) saat mengungkap tersangka IPU (pakaian orange) kepada media. (alex/kaltimkita)

10 Tahun tanpa Izin Menetap di Indonesia, Rudenim Balikpapan Pulangkan Warga Nigeria

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Balikpapan kembali melakukan tindakan pendeportasian. Kali ini, pemulangan itu dilakukan terhadap seorang pria berinisial IPU (36) kewarganegaraan Nigeria, yang telah melakukan pelanggaran keimigrasian di Republik Indonesia.

Adapun pendeportasian itu, yang bersangkutan diberangkatkan terlebih dahulu melewati Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan, pada Kamis (21/11/2024) esok pukul 10.50 wita, yang dijaga ketat oleh dua orang petugas Rudenim. Kemudian, warga negara Nigeria itu dilanjutkan pulang ke asalnya Lagos, Nigeria melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta, dihari yang sama.

Lebih jauh, Kepala Rudenim Balikpapan, Danny Ariana menjelaskan bahwa IPU (36) masuk ke Indonesia pada 27 Maret 2014 silam melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta untuk berbisnis pakaian. Dengan menggunakan izin tinggal kunjungan selama 15 hari yang berlaku hingga 10 April 2014. 

"Tujuan IPU ke Indonesia adalah untuk berbisnis pakaian yang dibeli di tanah abang dan dijual kembali ke Nigeria," terang Danny dalam jumpa media yang digelar di kantor Rudenim Balikpapan, Rabu (20/11/2024).

Berdasarkan patroli dan pengawasan yang dilakukan, (2/1/2023) lalu, petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara akhirnya menciduk IPU di sebuah lokasi apartemen yang berada di Jakarta Utara, dikarenakan menunjukkan paspor yang telah habis masa berlakunya sejak 10 April 2014.

"Jadi saat diperiksa, IPU yang sedang bersama kedua teman afrika lainnya menunjukkan paspor yang sudah tak berlaku. Bahkan sudah over stay selama 3.554 hari yang melebihi batas izin tinggal," jelas Danny.

Disebabkan yang bersangkutan telah melanggar Pasal 78 Ayat (3) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, pria Nigeria itu menerima pendetensian di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jakarta Utara, pada 21 Februari 2023. Kemudian dipindahkan ke Rudenim Balikpapan dan mendekam selama setahun delapan bulan untuk menunggu proses deportasi ke negara asalnya.

"Dan saat ini IPU sudah siap untuk dilakukan deportasi ke Lagos, Nigeria dengan ongkos sendiri. Sehingga kami tidak perlu menggunakan dana negara dari pajak warga kita," tuturnya.

Danny menegaskan, bahwa setiap tindakan yang dilakukan oleh Rumah Detensi Imigrasi Balikpapan sudah sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku. Proses ini mencerminkan integritas dan profesionalisme Rudenim dalam menjalankan tugas, serta mendukung upaya menjaga keamanan dan ketertiban di kota Beriman.

Danny pun mengingatkan kepada seluruh warga negara asing yang berada di Indonesia, agar selalu mematuhi peraturan keimigrasian dan memastikan bahwa izin tinggal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Kami akan terus melakukan pengawasan ketat dan menindak tegas setiap pelanggaran izin tinggal yang terjadi," tegasnya.

Sebagai konsekuensi atas pelanggarannya, IPU akan dimasukkan dalam daftar penangkalan Direktorat Jenderal Imigrasi dan dilarang kembali ke Indonesia dalam jangka waktu tertentu.

Danny menambahkan, adapun upaya tersebut sebagai tindaklanjut dalam mendukung program Asa Cita Presiden Prabowo, dalam memerangi tingkat pelanggaran dan kekerasan di bumi Nusantara.

"Demi menciptakan Indonesia yang bersih, aman dan terhindar dari kejahatan serta gangguan pelanggaran dari warga asing," pungkasnya. (lex)


TAG

Tinggalkan Komentar