Kaltimkita.com, KutaiKartanegara - Kelompok tani di Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat bantuan dari Pemerintah pusat, yakni 41 alat mesin pertanian (alsintan) pada Senin (23/08/2021) di halaman UOTF Pembenihan dan Palawija, Desa Rempangan, Kecamatan Loa Kulu.
Pemkab Kukar menyerahkan bantuan tersebut untuk 33 gabungan kelompok tani (gapoktan) di tujuh kecamatan sebagai percepatan pembangunan kawasan pertanian Kukar.
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah mengatakan bantuan tersebut merupakan inisiasi dan sinergi antara Menteri Pertanian, DPR RI, DPRD Provinsi, Daerah, dan Pemkab Kukar yang bersumber dari APBN 2021 melalui aspirasi anggota legislatif DPR RI Dapil Kaltim.
“Program ini adalah sinergitas antara kabupaten dengan DPR RI Dapil Kaltim dan DPRD Provinsi. Jadi, Pemkab mengusulkan dan menyiapkan data kelompok tani yang akan menerima bantuan,” kata Edi.
Hal ini dapat membantu program Pemkab Kukar di sektor pertanian. Penyediaan alsintan sebagai kebutuhan petani, Pemkab Kukar yang mengusulkan dan menyiapkan data.
Edi melanjutkan, program ini masih terus berjalan. Ia berharap, pertanian di Kukar lebih berfokus kepada basis kawasan di Kukar. Fokus tersebut sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Bupati mengingatkan, untuk mendorong pembangunan pertanian di Kukar, tidak bisa bekerja secara Individu.
“Harus berkolaborasi dan bersinergi khususnya dengan legislatif," tegasnya.
Alsintan diberikan kepada kelompok tani di Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Loa Janan, Samboja, Marangkayu, dan Sebulu. Bantuan terdiri dari satu unit Combine Harvester Multiguna, lima Power Thresher, satu unit Power Thresher Mobile; dua unit Corn Seller, 10 unit traktor roda empat, tujuh unit traktor roda dua, 10 pompa air, dan 10 Hand Sprayer.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Alif Turiadi, berharap bantuan ini harus tepat sasaran. Sehingga, produktivitas petani di Kukar meningkat. "Membawa dampak positif kepada sektor pertanian di Kukar," ujar poltisi Partai Gerindra ini.
Alif menilai, masih banyak petani di Kukar yang mengandalkan cara manual. Kondisi itu memerlukan banyak tenaga manusia dan waktu. Lewat bantuan alsintan, Alif berharap, akan memberikan kemudahan aktivitas dan memuluskan target swasembada pangan.
"Pemerintah akan terus memantau alat yang telah disalurkan agar digunakan sebagaimana mestinya," pungkas Alif. (adv/ian)