Tulis & Tekan Enter
images

Anggota DPRD Kutim Basti banyak menyerap aspirasi saat memipin reses II tahun 2020/2021

Anggota DPRD Kutim Basti Kupas Tuntas Sekelumit Program Usulan Pada Resesnya

KaltimKita.com, SANGATTA – Saat turun memimpin reses di dapilnya anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur Basti Sanggalangi banyak menyerap usulan infrastruktur. Basti, sapaan akrabnya mengungkapkan adapun usulan aspirasi yang disampaikan yaitu akses jalan, drainase, semenisasi jalan gang, penerangan jalan, air bersih PDAM, TPS/TPA sampah, armada sampah seperti truk pengangkut sampah, motor gerobak sampah.

“Hasil reses ini nantinya melalui tahapan selanjutnya pada paripurna oleh sekwan DPRD Kutim bapak Ikhsanuddin Syerpi akan disampaikan kepada bupati. Keinginan saya mewakili rekan-rekan dewan nantinya program pembangunan prioritas menyentuh usulan-usulan tingkat bawah terlebih dahulu jangan langsung pada level atas. Karena jika Kabupaten ini ingin maju dari berbagai sektor dimulailah dalam membangun sentral di lini kecamatan, desa, lingkungan warga di segenap wilayah RT-nya,” beber Basti.

Media KaltimKita.com, menanyakan kepada anggota dewan Basti terkait penerangan jalan umum? “Saya rasa terkait aspirasi PJU khususnya solar cell di-stop saja dulu. Karena dari pengalaman yang telah terpasang lampu jalan solar cell banyak bagian elemennya “raib” hilang misterius. Lebih baik berkoordinasi saja dengan PLN. Karena selama ini masyarakat dikenakan retribusi PJU kepada pihak PLN,” imbuhnya.

Anggota dewan fraksi PAN yang juga diamanatkan sebagai ketua forum RT wilayah Sangatta Utara mengungkapkan wilayah RT, tempat anggota legislatif ini bermukim dalam memenuhi kebutuhan lampu jalan di wilayahnya dirinya nenyiasati dengan membeli tiang, lampu sendiri yang dialiri listrik melalui PLN dengan voucher isi ulang listrik (token).

“Jadi sistem pembayaran pengeluaran kas RT saya menarik retribusi setiap bulannya untuk kemudian ditukarkan voucher listrik PLN isi ulang,” ungkap Basti yang dipercayai menduduki jabatan ketua RT.

Saat diwawancarai Basti menitik beratkan pada permasalahan saluran drainase di saat air laut pasang dan hujan turun intensitas debit volume air mengalami peningkatan hingga meluber ke badan jalan.

“Perlunya penataan kembali akan keberadaan saluran drainase yang harus jelas kemana arah drainase tersebut. Ini saya lihat banyak drainase yang tidak jelas arah alurnya bahkan didapati sedimentasi (penumpukan) pasir hingga ditumbuhi rumput liar ilalang bagaimana tidak buntu kalau demikian kondisinya,” imbuhnya. (adv/iya)


TAG

Tinggalkan Komentar