KaltimKita.com, BENGALON – Dunia pertanian bukan hal yang baru dalam mengisi keseharian anggota DPRD Kutim dari fraksi parpol Berkarya Masdari Kidang.
Masdari Kidang mengatakan dirinya sudah sejak lama menggeluti dunia seputar pertanian. “Ilmu bertani didapatkan secara turun menurun dari almarhum kedua orang tua saya,” terang anggota dewan putra daerah ini.
“Ekonomi keluarga dapat terangkat tak lepas dari hasil pertanian, mulai masih bujang hingga memiliki 2 istri (poligami) dan banyak memiliki keturunan. Saya juga mendidik anak-anak saya untuk dapat mandiri dan terus belajar dan belajar baik dalam mendalami ilmu pertanian secara otodidak, dengan sendirinya secara alamiah,” beber Kidang.
Bakti anak kepada orang tua, baru saja di wisuda putra kandung Kidang yang merupakan Sarjana Hukum Unmul Samarinda tetap membatu orang tua di ladang.
Bahkan sang putra Kidang baru saja menyandang gelar sarjana S1 fakultas Hukum Unmul Samarinda. “Sembari menunggu panggilan kerja pasca S1 Hukum saat mengisi kekosongan kesehariannya, anak saya tetap membantu berladang padi gunung,” terang wakil ketua komisi C DPRD Kutim ini.
KaltimKita.com menanyakan kepada anggota dewan dari Berkarya ini, apakah tidak malu disaat duduk di DPRD namun tetap turun ke ladang berlumpur? “Untuk apa kita malu atau gengsi. Kita harus percaya diri dan memang saya terlahir dari keluarga petani walau sudah duduk di kursi di dewan tidak lantas membuat saya tidak lagi bertani,” jelas Kidang.
Diluar fungsinya sebagai anggota dewan, Kidang kembali pada kesehariaan seorang petani yang sederhana.
Menurut Kidang bisa memiliki ladang, perkebunan sawit lokal, budidaya walet, jati dan karet mampu menopang pemasukan di hari tua nanti. “Karena saya tidak selamanya menjadi anggota dewan. Bahkan gaji di dewan dapat dikatakan lebih besar dari hasil pertanian yang kami kembangkan ini,”tutupnya. (tim)