Tulis & Tekan Enter
images

KONI Balikpapan menggelar sosialisasi mutasi atlet kepada para cabor di Hotel Horison Sagita.

Antisipasi Jual Beli Atlet, KONI Balikpapan Gelar Sosialisasi Mutasi Atlet ke Cabor

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -   KONI Balikpapan menggelar sosialisasi mutasi atlet kepada semua cabor. Berlangsung di Hotel Horison Sagita, Sabtu (4/12/2021) dengan mengundang Kabid Hukum KONI Kaltim HAP Iskandar sebagai pemateri.

Ya menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 di Berau, induk olahraga Kota Minyak ini ingin memberikan wawasan kepada cabor-cobor agar benar-benar mempertahankan atlet berprestasinya dari rayuan daerah lain. Apalagi saat ini Kota Minyak sudah kehilangan tiga atlet terbaiknya di cabor panjat tebing yang memilih pindah ke Kutai Timur.

HAP Iskandar mengatakan sosialisasi yang dilakukan KONI Balikpapan sangat tepat. Ini agar semua cabor bisa satu pemahaman perihal regulasi mutasi atlet.

Balikpapan, satu-satunya daerah yang sangat serius menyoroti permasalahan ini. Bahkan, mereka berharap ke depan ada pembahasan khusus dan komitmen bersama dari semua daerah.

”Ini suatu langkah baik. Para cabor meminta untuk serius soal aturan mutasi atlet. Apa yang disarankan cabor-cabor di Balikpapan akan saya sampaikan ke pimpinan dan bidang organisasi untuk ditindak lanjuti,“ ujar HAP Iskandar.

Sementara Sekretaris Umum KONI Balikpapan Hasbi Muhammad mengatakan soal mutasi atlet butuh komitmen bersama. Termasuk cabor-cabor di Balikpapan.

Meskipun di rapat kerja yang dilaksanakan baru-baru ini oleh KONI Kaltim soal diputuskan batas mutasi atlet dilakukan enam bulan sebelum pelaksanaan Porprov, tapi harus ada dikeluarkan perjanjian bersama soal itu.

”Makanya sosialisasi ini dilakukan, agar cabor tahu aturannya. Termasuk mekanisme dan syarat-syarat utama dalam mutasi. Pun dengan sanksi dan kompensasi juga perlu diketahui bila prosedur tidak sesuai,” kata Hasbi Muhammad.

Disisi lain, sosialisasi mutasi atlet ini dilakukan sebagai bentuk untuk meredam dan menjaga atlet binaan Kota Minyak dari rayuan daerah lain.

Bila alasan nya masuk akal, kata Hasbi tentu ada toleransi. Misal pekerjaan, menikah atau pindah domisili.

”Tapi kalau karena dengan iming-imingan, rasanya itu bukan alasan tepat. Karena sekarang saja, atlet pasti menyesal pindah jika melihat anggaran yang didapat daerah lain. Sudah banyak bukti saat raker. Contoh satu daerah tersebut dinyatakan subur, tapi nyatanya kondisi hari ini masih pesimis dengan anggaran,“ jelasnya.

Ditanya soal atlet yang telah resmi keluar dari Balikpapan, ia mengatakan saat ini dipastikan tiga atlet panjat tebing resmi keluar. Mereka adalah Nova Bina Wardhani, Novi Cahya Wardani dan Jamal Al Hadad. ”Tentu kami akan kehilangan emas dari mereka. Tapi kami tetap optimis dengan panjat tebing. Berharap ada atlet pelapis yang penampilannya lebih menonjol,” harapnya.

Selain panjat tebing, kasus lain sejatinya juga dialami oleh biliar. Hanya saja, kasus nya bukan rekomendasi mutasi atlet. Tapi lebih kepada pemberhentian atlet itu sendiri dari Pengcab POBSI Balikpapan.  Pun dengan panahan, klub yang menawarkan atletnya ke daerah lain. ”Soal ini, kami akan mencoba komunikasikan dengan pengurusnya,“ katanya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar