Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Menuju kota yang lebih cerdas, aman, dan nyaman, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berinovasi dalam bidang transportasi. Melalui Dinas Perhubungan (Dishub), kini diluncurkan program Balikpapan Connectivity (B-Connect), sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk mewujudkan konsep smart mobility sekaligus memperkuat fondasi kota cerdas (smart city).
Kepala Dishub Balikpapan, Muh. Fadli Pathurrahman, menjelaskan bahwa B-Connect bukan sekadar proyek digitalisasi, melainkan wadah induk yang mengintegrasikan seluruh sistem transportasi dan lalu lintas di kota minyak ini.
“B-Connect ini menjadi rumah besar dari berbagai persoalan transportasi di Kota Balikpapan. Melalui program ini, kami ingin menghadirkan kemudahan akses data, kelancaran arus lalu lintas, dan memperkuat kolaborasi antara Pemkot, Polresta, dan Polda Kaltim,” ujar Fadli saat dihubungin media, Sabtu (25/10/2025).
Fadli menuturkan, langkah besar ini berawal dari berbagai persoalan aktual di lapangan, mulai dari keterbatasan bandwidth di pusat kendali lalu lintas (TMC), sulitnya pergantian antarmoda, hingga meningkatnya angka kecelakaan di sejumlah titik rawan kota.
Saat ini Dishub hanya memiliki kapasitas jaringan sebesar 50 Mbps, padahal idealnya dibutuhkan 200–250 Mbps agar seluruh data lalu lintas dapat disajikan secara real time kepada masyarakat.
“Kita ingin masyarakat menerima informasi lalu lintas yang aktual, bukan data yang sudah basi. Karena itu, peningkatan kapasitas jaringan menjadi prioritas utama tahun ini,” tegasnya.
Selain penguatan infrastruktur digital, Dishub juga tengah menyusun rencana induk jaringan transportasi dan trayek angkutan kota yang akan menjadi fondasi konektivitas antarmoda di Balikpapan. Upaya ini sejalan dengan arahan Wali Kota agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, dan mudah diakses.
Fadli menambahkan, salah satu inovasi utama dalam B-Connect adalah penerapan CCTV berteknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai titik strategis. Kamera ini mampu membaca pelat nomor kendaraan, mengukur kecepatan, dan mendeteksi pelanggaran parkir atau lalu lintas secara otomatis.
“Nantinya, akan diberlakukan sistem e-tilang bagi pelanggar lalu lintas dan parkir sembarangan. Kendaraan yang diderek dan menginap di pool Dishub akan dikenai denda per malam,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dishub juga tengah mengembangkan sistem pembayaran transportasi publik berbasis digital (cashless). Dengan sistem ini, pengguna dapat membayar di akhir perjalanan meski berganti moda transportasi di tengah rute—misalnya dari angkot ke bus kota atau transportasi daring.
“Kita ingin menciptakan pengalaman mobilitas yang efisien. Masyarakat cukup menggunakan satu sistem pembayaran untuk seluruh moda transportasi,” terang Fadli.
Ia menegaskan, B-Connect bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya transportasi baru di Balikpapan lebih tertib, terhubung, dan berbasis data. Program ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan, mengurangi kemacetan, serta menertibkan parkir liar yang selama ini menjadi keluhan klasik masyarakat.
“Harapan kami, dari pelajar hingga masyarakat umum bisa merasakan manfaat langsung dari B-Connect. Dengan sinergi lintas sektor, Balikpapan siap menjadi kota dengan sistem transportasi cerdas dan konektivitas terbaik di Kalimantan Timur,” pungkas Fadli. (rep)


