Kaltimkita.com, SAMARINDA - Perwakilan media siber se-Kaltim menggelar Konvensi Media Siber yang dirangkai dalam gelaran Outlook Pers tahun 2022 di Balroom Swiss Bell Hotel, Jalan Pulau Irian, Samarinda pada Sabtu 8 Januari 2022.
Hadirnya puluhan media siber tersebut guna membedah standar perusahaan pers yang menjadi topik utama pada diskusi yang menghadirkan narasumber dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perkumpulan organisasi media siber. Diantaranya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kaltim, HM Faisal, Sekretaris DPRD Kaltim, M Ramadhan, Ketua JMSI Kaltim M Sukri, Sekretaris AMSI Kaltim Ahmad Yani, Ketua SMSI Kaltim Abdul Rahman Amin dengan dihadiri oleh anggota Dewan Pers M Agung Dharmajaya.
Sekretaris panitia acara, Drs Hamdani dalam sambutannya mengungkapkan jika konfensi media siber ini digelar dalam rangka mencari jalan keluar kesepatakan perusahaan pers bersama stakeholer Pemerintah Daerah (Pemda) agar patuh dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers maupun Peraturan Dewan Pers.
"Perusahaan pers dan wartawan media siber adalah konsituen Dewan Pers. Sama seperti medis cetak dan elektronik," ujar pria yang akrab disapa Hamdani itu.
Berkaitan dengan tema yang dibedah pada diskusi, Hamdani mengatakan di Kaltim sendiri, pertumbuhan media siber sudah sangat besar. Terbukti, pada 2020 lalu, hanya 40 media siber yang terdaftar. Namun pada 2021, sudah berkembang lebih dari 170 media siber.
"Pesatnya pertumbuhan media siber terkadang digunakan untuk mengambil keuntungan. Sebab mudah mendapat kontrak dari Pemda, namun rawan KKN. Ini yang akan menjadi pembahasan kita saat diskusi," terangnya.
Kendati demikian, menjalankan media siber atau online tetap dilindungi Undang-Undang Pers. Sebab produk jurnalistik dari media siber berupaya memenuhi standar pemberitaan. Alhasil, diakhir sambutannya dia berharap agar kualitas media siber ditingkatkan.
"Pertumbuhan media siber didukung beberapa hal, salah satunya ongkos produksi lebih mudah dibanding media cetak maupun elektronik. Oleh sebab itu diskusi nanti dapat menghasilkan output demi meningkatkan kualitas media siber di Kaltim," pintanya. (bie)