Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan berencana menambah fasilitas Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) disetiap kecamatan se-kota Balikpapan.
Ya, hal tersebut disampaikan oleh Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni saat ditemui di gedung legislatif, seusai mengikut RDP bersama anggota DPRD Balikpapan, pada Rabu (20/11/2024).
Meski saat ini, sudah terdapat tiga lokasi untuk bermain anak seperti Taman Bekapai, Taman Wiluyo Puspoyudo II dan Taman Tiga Generasi, namun menurut Heria fasilitas itu sebaiknya ada di setiap kecamatan.
"Ya paling tidak, taman bermain itu ada disetiap kecamatan," kata Heria kepada media.
Menurutnya, taman tersebut sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang sang anak. Di samping bisa bermain sepuasnya, orang tuanya pun tak perlu khawatir untuk mengeluarkan bajet yang berlebihan.
Apalagi, hal itu sesuai dengan cita-cita Pemerintah Kota Balikpapan yang ingin membuat anak-anak lepas dari gawai dan beralih ke hobi bermain di ruang terbuka.
"Jadi dengan bermain di sana, anak-anak akan melepaskan handphonenya, sehingga dapat bersosialiasi untuk membentuk karakter si anak," terangnya.
Namun begitu, kata Heria, untuk membangun RBRA lainnya, ia mengaku bahwa DP3AKB tidak memiliki anggaran lagi, dikarenakan sudah digelontorkan ke kegiatan prioritas/urgent. Sehingga diharapkannya ada alokasi dana di anggaran perubahan mendatang.
"Jadi untuk membangun lagi, kami sudah tidak ada dana. Dan semoga nanti DPRD mau bantu dianggaran perubahan," harapnya.
Kendati begitu, Heria mendorong adanya kolaborasi pihak swasta, supaya CSR ikut membantu pengadaan Ruang Bermain Ramah Anak.
"Masa CSR tidak mau bantu kita. Kan mereka buka usaha di kota ini," tegasnya.
Dalam rencana pembangunan Ruang Bermain Ramah Anak, Heria memproyeksikan bisa terbangun pada 2026 ke depan. Di mana taman itu nantinya tidak hanya membuat permainan prosotan, ayunan, jungkit-jungkit dan sebagainya, namun juga memperkenalkan permainan tradisional.
"Jadi supaya putra-puteri kita ini juga mengenal permainan tempo dulu dan tidak melupakan sejarah mainan ibu dan ayahnya," tutupnya. (lex)