KaltimKita.com, SANGATTA - Ada momen yang menarik kali ini, atas kesadaran dan inisiatif, Anggota dewan yang berangkat dari nurani memanusiakan manusia, tanpa memandang tingkatan, status, latar belakang, apakah itu kelompok, golongan, hal ini sangat bertentangan bagi dewan Masdari Kidang selama diamanatkan masyarakat di kursi dewan.
Ya pada bulan suci ramadan, dirinya spontanitas mendatangi Polres Kutim menyalurkan sebanyak 50 kotak nasi kepada para tahanan Polres Kutim yang tengah menjalani proses demi proses hukuman sebelum di vonis oleh Pengadilan Negeri Sangatta – Kutim untuk nantinya diantarkan ke rumah tahanan lembaga pemasyarakatan Bontang atau seputar Kaltim.
Memang tak pernah terlintas di benak para kepala daerah beserta pejabat untuk kian meningkatkan kepeduliaan antar sesama sekalipun di luar agenda hari besar keagamaan untuk menjadi tradisi human interest.
Kidang mengatakan dalam memperjuangkan aspirasi banyak hal yang bisa dilakukan, apakah dalam bentuk usulan program skala prioritas besar, kecil terkait infrastruktur tak kalah penting sosial kemasyarakatan.
Aksi salurkan 50 kotak nasi lengkap dengan lauk pauknya menyasar pada para tersangka yang tengah mendekam di balik jeruji penjara, karena ia niatan baiknya itu kepada anggota SPK Polres Kutim.
Tentunya apa yang dilakukan Kidang langsung mendapatkan apresiasi positif di jajaran Polres Kutim yang sempat kaget juga kedatangan anggota dewan Kutim membawa 50 kotak nasi bagi para tahanan Mapolres.
“Ya bantuan sebanyak 50 kotak nasi, hanya sebatas itu yang bisa saya lakukan dan tidak bisa memberikan bantuan apa – apa, selain makanan nasi kotakan. Karena mereka tengah menjalani masa hukuman, jangan dilihat dari seberapa besarnya yang terpenting niatan antara sesama tanpa harus mengucilkan mereka. Itulah artinya kita melaksanakan filosofi Pancasila sebagai manusia yang terlahir beradab,” tegas Kidang.
Kidang menjelaskan karena kelak para tahanan ini akan menjalani pembinaan, apakah semenjak ditahan di kepolisian hingga lembaga permasyarakat atau rutan, ketika bebas dari masa hukumannya maka akan kembali ke masyarakat untuk berbuat baik.
“Terlebih di bulan puasa ini para tahanan tidak bisa berkumpul bersama keluarganya karena tersekat dari balik dinding penjara. Semoga saja melalui bantuan nasi kotak itu dapat dinikmati bersama tahanan lainnya. Tentunya tidak semua keluarga para tahanan dapat mengantarkan makanan pada bulan yang mulia, suci dan penuh ampunan ini. Manfaatkan bulan suci ramadan untuk terus berbuat kebaikan terutama meningkatkan ibadah dan berpuasa satu bulan penuh di 2021 ini,” tuturnya.(adv/aji/rin)