Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pantun Gultom selaku Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan merasa prihatin terhadap persoalan di Perumahan Griya Permata Asri (GPA), yang hingga saat ini belum menemukan titik terang.
Ya, hal itu disampaikan berdasarkan pantaunnya, di mana sampai sekarang belum juga ada pekerjaan pembuatan bozem bersama, yang telah disepakati antara developer GPA dan Daun Village.
"Kondisi sekarang masih seperti biasa, hanya dibantu mesin penyedot air dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan pihak developer GPA yang berukuran kecil. Tentu ini masih belum berupa solusi, kecuali bozem bersama itu," ucap Pantun kecewa, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Balikpapan, Senin (23/10/2023).
Respon kedua belah pihak pengembang dinilainya sangat lamban, oleh karena itu ia mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan agar mengambil sikap tegas untuk membekukan operasional dari kedua developer tersebut.
"Kasihan warga jadi korban. Bayangkan kalau keluarga kita di situ. Jadi Bekukan saja operasional mereka," ujarnya geram.
Menurut Fraksi PDI Perjuangan ini, Pemerintah Kota mesti turun menjadi penengah dan berpihak kepada masyarakat. Ketika pengembang bersikeras dengan ego masing-masing, di situlah peran Wali Kota dibutuhkan.
"Jadi ketika developer mempertahankan kebenaran masing-masing di situlah Pemkot Balikpapan menjadi wasit penengah yang berpihak ke warga," tegasnya.
Pantun menambahkan, bahwa saat ini permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib Polda Kaltim, yang dilayangkan melalui kuasa hukum warga. (lex)
.jpg)
