KaltimKita.com, PASER — Sebanyak delapan desa di Kabupaten Paser masih tergolong rawan pangan, meski sebagian besar indikator penyebabnya sudah mulai teratasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser kini memusatkan perhatian pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang menjadi faktor dominan tersisa.
Delapan desa tersebut tersebar di empat kecamatan, yaitu Long Kali (4 desa), Batu Sopang (2 desa), Long Ikis (1 desa), dan Tanjung Harapan (1 desa). Desa-desa itu antara lain Rantau Layung, Rantau Buta, Kayungo Sari, Keladen, Makmur Jaya, Muara Toyu, Mendik, dan Muara Pias.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Paser, Taharuddin, menjelaskan, dari enam indikator rawan pangan yang digunakan, lima di antaranya sudah mengalami perbaikan signifikan berkat berbagai program pemerintah.
“Sekarang yang paling menonjol tinggal tingkat kesejahteraan masyarakat. Ini yang masih menjadi tantangan terbesar, karena sekitar 9,11 persen penduduk Paser masih tergolong belum sejahtera,” ungkap Taharuddin, Kamis (3/7/2025).
Ia merinci, kondisi jalan dan infrastruktur sudah baik sehingga distribusi pangan lebih lancar. Tenaga kesehatan sudah tersedia di tiap desa, begitu juga akses air bersih yang terus dikejar penyelesaiannya.
Untuk mendukung perekonomian lokal, DKP juga menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk penyediaan sembako dan kebutuhan pangan lainnya. “Kami bantu modal BUMDes supaya mereka bisa menyediakan bahan pokok, lalu hasil keuntungannya kembali ke desa untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya,” jelasnya.
Meski demikian, menurut Taharuddin, masalah kesejahteraan masih kompleks dan membutuhkan intervensi lebih serius. Ia juga menyoroti pentingnya data yang akurat untuk merumuskan kebijakan pengentasan kemiskinan secara tepat sasaran.
“Wakil bupati sudah mengingatkan supaya data kemiskinan diperbaiki dan diverifikasi benar-benar, supaya kita tahu kondisi nyata di lapangan dan tidak stagnan setiap tahun,” tambahnya.
Ke depan, Pemkab Paser berkomitmen terus mendorong program-program yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, agar seluruh indikator rawan pangan bisa sepenuhnya teratasi. (adv/and)


