Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Insiden Kebakaran hebat di Klandasan Ulu beberapa hari lalu menyisahkan beberapa PR. Pasalnya, dalam peristiwa tersebut, BPBD Kota Balikpapan mengeluhkan kurangnya water supply dalam penunjang menjinakkan api. Alhasil, kebakaran pun terhenti setelah dua jam pendinginan.
Kabid Kedaruratan dan Kebencanaan BPBD Kota Balikpapan Balikpapan, Usman Ali secara terang-terangan mengatakan, ia berharap Pemerintah Kota Balikpapan dalam waktu dekat segera memberikan penambahan Water Supply.
Hal ini ditanggapi anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Sandi Adrian yang mengatakan mendukung penambahan Water Supply tersebut, dan meminta Pemerintah Kota Balikpapan segera merealisasikan.
"Ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Balikpapan, makanya kami meminta segera difasilitas sarana dan prasarana kurang itu," tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/8/2022).
Menurutnya, adanya respon time awak BPBD untuk tiba di lokasi kebakaran perlu didukung dengan kesiapan sarana prasarana fasilitas alat kelengkapan Water Supply.
Apalagi sejatinya, dalam skala penanganan bencana kebakaran hebat, maka dibutuhkan pula support air yang banyak. Oleh karena itu, unit pemadam harus diikuti oleh water supply yang siap, guna antisipasi air yang habis.
"Artinya respon time sudah tepat, namun kru BPBD yang tiba di lokasi dengan cepat tapi support air nya kurang. Nah, setelah air habis kemudian harus menunggu lagi, sembari menunggu air datang apinya bisa membesar lagi. Ini yang tidak kami inginkan," cetusnya.
Sandi membeberkan, beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan pembahasan dan diteruskan ke Pemerintah Kota. Karena itu, dia berharap hal prioritas ini segera dilakukan pengadaan.
"Jangan sampai dengan kendala yang seperti itu menyebabkan pemadaman menjadi lebih lambat, kemudian memperluas skala bencana. Ini yang kita hindari. Karena apalah artinya respon time cepat tapi tidak dibarengi dengan kesiapan fasilitas sarana pendukung," tandasnya. (lex)