KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan akan menggelar kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini sebagai persiapan sebelum PTM yang akan dimulai pada 11 Januari 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin mengatakan, kegiatan simulasi PTM ini akan dijadwalkan pada 14-17 Desember mendatang. Simulasi akan dilakukan di 23 SMP negeri, 10 SMP swasta, 30 SD negeri dan 12 SD swasta.
"Simulasi ini akan digelar sebagaimana pembelajaran tatap muka aslinya. Jadi nanti kita evaluasi dari pelaksanaan simulasi tersebut sebagai masukan untuk pelaksanaan PTM," tutur Muhaimin.
Kemudian sebelum pelaksanaan simulasi, Disdikbud telah meminta kepada 270 SD dan SMP di Balikpapan untuk menyebar angket atau kuisioner kepada orang tua untuk meminta persetujuan apakah anaknya mengikuti PTM atau tetap daring.
"Hasil dari angket atau kuisioner itu, ternyata untuk tingkat SD sebanyak 82,16 persen orang tua menyetujui anaknya mengikuti PTM. Kemudian tingkat SMP, kebalikannya. Hampir 80 persen tetap memilih mengikuti daring, dan sisanya PTM. Total ada sekitar 62 ribu orang tua yang mengisi kuisioner ini," ujar Muhaimin.
Dengan perbedaaan ini dapat dipahami bahwa anak-anak SD masih perlu mendapatkan pendampingan dalam belajar. Berbeda dengan siswa tingkat SMP yang dapat lebih mandiri.
"Sebelum membuka pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan juga telah meminta kepada sekolah untuk memenuhi enam syarat atau kriteria yang wajib dipenuhi. Jika tidak mampu, sebaiknya sekolah tidak memaksakan pembelajaran tersebut," ujarnya.
Kriteria yang dimaksud antara lain aspek sanitasi, kebersihan toilet, menyediakan cuci tangan dengan sabun dan disinfektan. Sekolah juga memiliki akses ke fasilitas kesehatan terdekat. Kemudian sekolah wajib menerapkan pemakaian masker, thermogun, dan memiliki data atau melacak warga sekolah yang memiliki komorbid.
Dan yang terakhir adalah mendapat persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan pihaknya melalui puskesmas akan mengirimkan petugas yang bertugas memeriksa kesiapan.