KaltimKita.com, PPU - Hetifah Sjaifudian, Ketua Komisi X DPR RI, kembali menginisiasi kegiatan penguatan kapasitas bagi kepala sekolah dan guru dari seluruh jenjang pendidikan dengan tajuk “Guru sebagai Teladan: Membangun Karakter Siswa yang Berintegritas”, kemarin (26/10) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Kemendikdasmen RI).
Hadir mendampingi Hetifah, Ferry Maulana Putra (Direktur Pendidikan Profesi Guru, Ditjen GTK dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen RI), Wiwik Setyawati (Kepala BGTK Provinsi Kalimantan Timur), Winarno (Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Wilayah 1), Durajat (Kabid PAUD Disdikpora PPU), serta dua narasumber Itje Chodidjah dan Mashan Wildaniyati (Direktur Pendidikan Sekolah Bintang Bangsa Balikpapan).
Dalam sambutannya, Hetifah menegaskan pentingnya peran guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan moral dan pembentuk karakter bangsa. Guru bukan hanya pengajar, tetapi arsitek karakter dan peradaban bangsa.
“Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas dan integritas guru. Di era perubahan cepat ini, guru dituntut bukan hanya menguasai ilmu, tetapi juga menjadi teladan dalam nilai dan etika kehidupan," ujarnya.

Hetifah, yang juga merupakan Anggota DPR RI Dapil Kalimantan Timur, menambahkan bahwa guru profesional harus menguasai empat kompetensi utama — pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Guru profesional bukan hanya yang pandai mengajar, tetapi juga yang terus belajar.
“Guru adalah cermin nilai dan moral bangsa. Keteladanan guru lebih membekas daripada seribu nasihat," katanya.
Kepala Bidang PAUD Disdikpora PPU, Durajat, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang dianggap sebagai ruang penting bagi guru untuk terus berkembang.
“Pertemuan ini menjadi wujud nyata adanya ruang bagi para guru untuk belajar dan meningkatkan kompetensi,” kata Durajat.
Dari sisi pemerintah pusat, Ferry Maulana Putra menegaskan bahwa profesi guru bukan hanya sebuah pekerjaan, tetapi panggilan hati — tempat masa depan bangsa dititipkan.
“Melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), Kemendikdasmen berupaya memastikan setiap guru memiliki komitmen dan integritas tinggi, menjadi teladan sejati dalam mewujudkan semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho," tandasnya.
Dalam sesi diskusi, para narasumber menyoroti pentingnya membangun budaya sekolah yang menumbuhkan karakter siswa melalui teladan guru dan lingkungan yang kondusif. Guru, dalam hal ini, berperan sebagai desainer perubahan perilaku — seseorang yang mampu menata tindakan, tutur kata, dan interaksi sehingga tercipta ekosistem belajar yang sehat dan berkarakter.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Komisi X DPR RI dan Kemendikdasmen RI untuk memperkuat kapasitas guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia.
“Masa depan pendidikan Indonesia ada di tangan para guru. Ketika guru berintegritas, bangsa akan berkarakter," tutup Hetifah. (*/and)


