KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) terus melalukan pendampingan terhadap SMK Pusat Keunggulan. Kali ini, mengunjungi dua sekolah di Singkawang, Kalimantan Barat selama dua hari, 9-10 September 2021.
Ya bagi SMKN 3 Singkawang kembangkan kurikulum paradigma baru yang dibimbing langsung oleh Poltekba. Selama kurang lebih 6 bulan kedepan SMKN 3 Singkawang didampingi oleh tenaga ahli di bidang perhotelan dari Poltekba yang terdiri dari Dr. Tuatul Mahfud, M.Pd., Henry Winnarko, S.Pd., M.Pd, dan Yogiana Mulyani, MM.Par. Pun di SMKN 1, didampingi oleh Angga Wahyu Aditya, S.ST., M.T dan Tatag Yufitra Rus, S.T., M.Sc.
”Kebetulan dalam dua hari pendampingan, mengangkat tema metode Dacum: pengembangan kurikulum paradigma baru SMKPK,“ kata Dr. Tuatul Mahfud kepada KaltimKita.com.
Dikatakan kegiatan ini juga sangat penting untuk menyamakan persepsi tentang kebutuhan IDUKA sebagai demand driven dan sekolah sebagai supply driven dalam mereformasi pendidikan SMK khususnya dalam konteks pengembangan kurikulum.
”Kurikulum paradigma baru yang sedang dikembangkan tersebut berupaya menggeser paradigma lama tentang penguasaan keterampilan di SMK yang seolah-olah hanya berfokus pada penguasaan hard skills,“ jelasnya.
Kegiatan pendampingan Poltekba di SMKN 1 Singkawang.
Pada kurikulum paradigma baru ini, kata dia lulusan SMK tidak hanya didorong memiliki penguasaan technical skills yang berfokus pada bidang keahlian kejuruannya, namun juga diharapkan memiliki seperangkat non-technical skills seperti keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi.
”Keterampilan non-technical skills tersebut diperlukan guna menghadapi perubahan dunia kerja yang sangat dinamis dan diharapkan para lulusan SMK memiliki daya saing tinggi di masa depan,” ujarnya.
Memang munculnya berbagai teknologi baru di dunia kerja khususnya pada Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) perlu direspon secara responsif oleh lembaga pendidikan.
Pada dasarnya, teknologi RI 4.0 yang berbasis Cyber Physical Production System (CPPS) akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja.
Namun, disisi lain penerapan teknologi tersebut memberikan dampak terhadap perubahan struktur ketenagakerjaan di dunia kerja khususnya kualifikasi tenaga kerja. Banyak pekerjaan unskilled dan semi-skilled akan tergantikan dengan otomasi mesin dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Bahkan, akan bermunculan fenomena hilangnya jenis pekerjaan lama dan munculnya jenis pekerjaan baru pada era Revolusi Industri 4.0.
Kondisi ini secara tidak langsung turut mempengaruhi struktur pendidikan SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang berperan menyiapkan calon tenaga kerja terampil.
Salah satu langkah strategis SMK dalam menjawab kebutuhan kualifikasi dunia kerja yaitu melakukan relevansi kurikulum berbasis demand driven.
Melalui program SMK PK yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri sedang berupaya mengembangkan kurikulum paradigma baru yang menjawab tuntutan dan kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA) di masa depan.
”Pengembangan kurikulum tersebut akan mulai diterapkan pada SMK yang telah ditetapkan sebagai SMKPK,” katanya.
Untuk itu, kampus vokasi Kota Minyak ini sebagai pendamping turut menyiapkan kurikulum paradigma baru kepada dua sekolah yang didampingi yang lebih agile dan adaptif dalam menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja di masa depan.
Tak hanya Poltekba, pada pendampingan di SMKN 3 Singkawang turut hadir perwakilan IDUKA dari Swiss-belinn Singkawang, Hotel Haris Pontianak, Wyndham Garden Kuta Beach Bali, dan pihak SMKN 3 Singkawang.
Sementara itu, selain dua sekolah asal Singkawang, Poltekba juga ditunjuk melakukan pendampingan di SMKN 1 Balikpapan, SMKN 4 Balikpapan, SMKN 6 Balikpapan dan SMKN 4 Tanah Grogot. (and)