KaltimKita.com, SANGATTA – Masuki Hari Santri Nasional yang bertepatan jatuh pada, Kamis (28/10) di tahun 2020 ini, maka pasangan nomor urut 1 calon bupati Kutai Timur H. Mahyunadi, SE., M.Si dan H. Lulu Kinsu turut memaknai peringatan Hari Santri Nasional di kediaman pribadi cawabup nomor urut 1, Lulu Kinsu.
Jalannya puncak peringatan malam Hari Santri Nasional memasuki Kamis (22/10/2020), menurut cawabup nomor urut 1 MaKin selain memperingati momen bernuansa religi Islamiah sekaligus agenda rutin setiap hari Kamis di kediamannya. “Syukur Alhamdulillah kegiatan pengajian ini sebenarnya rutin setiap malam Kamis dan kebetulan juga bertepatan dengan Hari Santri Nasional,”terang Lulu Kinsu.
Kedepankan insan Islamiah tanamkan cinta tanah air melalui peringatan Hari Santri Nasional cawabup nomor urut 1 Lulu Kinsu bersama istri Bunda Mulia.
Untuk mengupas mendalam dalam melahirkan dan mengantarkan pemimpin harapan msyarakat Kutim berwawasan dan beredukasi sejarah nasional perjuangan Santri melalui pasangan nomor 1 cabup/cawabup Kutim, Lulu Kinsu dirinya bersama cabup nomor urut 1 Mahyunadi menjelaskan akan makna Hari Santri Nasional tersebut.
“Tercetusnya Hari Santri Nasional maka saya dan cabup Mahyunadi sedikit mengulas latar belakang hari santri.Yang mana pengusiran tentara sekutu yang memboncengi tentara Belanda era kemerdekaan 45 kala itu membakar semangat Nasionalisme para santri menabuh genderang perang “jihad” di hati para santri bersama para pejuang kemerdekaan dalam mengusir tentara sekutu dan tentara Belanda,”terang cawabup nomor urut 1 MaKin.
Cawabup MaKin berharap melalui peringatan Hari Santri Nasional dalam meluruskan dan pelestarian sejarah atas kemerdekaan Republik Indonesia ini tak lepas dari para santri yang berjihad mengusir tentara sekutu yang sengaja menyusupi tentara penjajah Belanda sebagai trik tentara sekutu Inggris untuk mengagalkan kemerdekaan Republik Indonesia 1945 artinya untuk merebut kembali wilayah-wilayah jajahan tentara jepang. Serta adanya pengakuan negara-negara di dunia akan kemenangan tentara sekutu atas perang dunia ke – 2. “Seruan dalam menggerakkan semangat perjuangan para santri tak lepas dipelopori oleh Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Atas catatan rekam sejarah kemerdekaan tersebut maka Peringatan Hari Santri Nasional tertuang melalui Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober, yang mana petisi Presiden RI Jokowi setiap memasuki tanggal 22 Oktober merupakan peringatan Hari Santri Nasional,” jelas Lulu Kinsu.
Puncak Hari Santri Nasional di kediaman pribadi cawabup Lulu Kinsu selain peringatan hari Santri sekaligus memupuk tali silaturahmi.
Lulu kinsu selain mengenang sejarah Hari Santri melalui semangat juangnya dalam berjihad menjaga mempertahakan kemerdekaan di atas kedaulatan NKRI. “Kita sebagai penerus kepemimpinan penjuang bangsa senantiasa menanamkan semangat patriot dan nasionalisme tanpa memandang beragam kelompok, agama, etnis, suku dan budaya berkewajiban senantiasa bela negara. Selamat Hari Santri Nasional,” ucap cawabup nomor 1 MaKin for Kutim.
Hari Santri Nasional yang dirangkai dengan pengajian rutin di bawah pembinaan Pondok Pesantren (Ponpes) Ibnu Sina dengan menghadirkan para santrinya yang diketuai langsung oleh Mikraj Mahadurja. “Izinkan di hari Santri ini juga saya bersama Mahyunadi berterima kasih atas suport dari ketua Ponpes Ibnu Sina Sangatta – Kutim, Mikraj Mahadurja yang tidak hanya dalam puncak ini saja tetapi juga mengisi agenda – agenda pergerakan MaKin melalui nuansa yang religi. Tentunya sebagai umat muslim kami bangga tonggak kemerdekaan RI tak lepas syiar Islam melalui jiwa berjihadnya dalam membela kemerdekaan Indonesia,” tutup Lulu Kinsu kepada jurnalis KaltimKita.com. (tim)