Tulis & Tekan Enter
images

Dr. Indrayani (kiri) menjadi narasumber dalam Talkshow Inspiratif yang Digagas FMIB.

IKN Pindah ke Kaltim, Maksimalkan Pertumbuhan Ekonomi Baru

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Forum Muda Inspiratif Balikpapan (FMIB) mengadakan Talkshow Inspiratif dengan IKN Nusantara Sebagai Magnet Pertumbuhan Ekonomi Baru yang digelar di 28 Finest Komplek Bumi Nirwana, Balikpapan, Minggu (15/04/2023).

Pada Talkshow kali ini yang menjadi narasumber adalah Dr. Indrayani M.Pd, yang juga ketua Wirausaha Mahasiswa Universitas Balikpapan. Dan dihadiri oleh 30 peserta yang berasal dari Universitas Balikpapan, Institut Teknologi Kalimantan dan Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba).

Di hadapan peserta, Indrayani menyampaikan dengan adanya pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, dapat memberikan peluang dan magnet tersendiri bagi masyarakat PPU, khususnya di Penajam.

Indrayani juga menyampaikan bahwa hari ini para anggota FMIB semestinya sudah bisa menunjukkan kemauan dan kemampuannya masing-masing. “Kita tidak ingin tertinggal dengan adanya pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara. Yang menjadi pertanyaan hari ini, apakah kita bisa berkompetisi dengan orang yang datang ke IKN nanti?,” ujar Indrayani dengan nada bertanya kepada para peserta.

Berdasarkan Undang Undang IKN Nomor 3 Tahun 2022, IKN hari ini sudah ditetapkan. Lalu apa yang sudah bisa dipersiapkan selama progress pembangunan IKN itu berjalan. Menurut Indrayani, jangan sampai masyarakat ini, khususnya pemuda menjadi penonton dirumah sendiri.

“Hari ini IKN Nusantara sudah menjadi Indonesia sentris, IKN juga sebagai bentuk pemerataan ekonomi di Indonesia. IKN ini juga dibentuk untuk green ekonomi, dalam artian segala kegiatan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan,” ujar mantan mahasiswa Program Doktoral Universitas Negeri Malang tersebut.

Menurutnya bagaimana cara agar masyarakat dapat mensosialisasikan peluang usahanya yang ada di IKN kepada seluruh masyarakat yang di Kawasan tersebut. IKN Nusantara ini akan memberi banyak dampak terhadap masyarkat Kaltim dari segi ekonomi, pendidikan hingga sosial.

Ia berpesan kepada seluruh peserta agar harus memulai semua dari hal kecil terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang besar. Saat ini pemerintah punya keinginan, agar masyarakat yang ada Kalimantan Timur tidak ada kesenjangan, apabila melihat tingkat kemiskinan di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Dengan adanya momen IKN ini harapnnya adalah mampu mengurangi kesenjangan sosial yang ada di Indonesia. Dan diharapkan para peserta juga harus mampu meningkatkan skill atau kemampuan, sehingga mampu bersaing dengan adanya IKN.

“Dalam waktu dekat ini akan ada ribuan orang yang pindah ke IKN. Dan mereka semua adalah orang intelektual, terpelajar, minimal sarjana S 2. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap dan mampu memanfaatkan momen ini untuk membuka usaha, agar kalian bisa menjadi pengusaha,” ujar Indrayani.

Masyarakat atau pemuda Kaltim jangan sampai gengsi untuk berusaha, kita mulai dulu dari usaha yang kecil. terkhusus para anggota FMIB yang harus mampu menjadi fasilitator untuk bagaimana dapat menciptakan pemuda atau mahasiswa yang bisa menjadi pengusaha.

“Kita saat ini menghadapi problematika dalam berusaha, jangan sampai kita mudah down, jika kita gagal dalam berusaha harus kita bangkit untuk memulainya kembali. Dengan adanya IKN di PPU harapnnya adalah para mahasiswa mampu mengurangi kesenjangan sosial yang ada di Indonesia," harapnya.

Indrayani menghimbau kepada peserta, agar para mahasiswa harus mampu meningkatkan skill atau kemampuannya. Sehingga nantinya para anggota FMIB mampu bersaing dengan adanya IKN.

Selain di bidang ekonomi, Indrayani juga sempat membahas tentang pariwisata. Di mana sektor pariwisata ini begitu luas peluang nantinya. Sebab dengan bertambahnya penduduk di IKN, tentu penduduk itu membutuhkan semacam hiburan atau wisata.

“Para ASN di IKN itu adalah orang-orang cerdas, golongannya tinggi, skillnya luar biasa. Dan tentu saja gajihnya juga besar. Nah, kenapa kita ga membuka sektor pariwisata. Mereka kan butuh hiburan. Di Penajam ada pantai dan masih banyak lahan kosong untuk dibuat menjadi tempat pariwisata,” ujar Indrayani.

Ia juga berpesan, untuk kalangan mahasiswa, dengan adanya IKN ini, banyak sekali peluang usaha. Salah satunya adalah usaha pencucian motor. Perhatikan saja, saat ini saja, ada 15.000 orang yang sedang bekerja di dalam progres pembanguna IKN.

“Merekakan semuanya pasti punya motor. Dari tempat kerja dan mess mereka, pasti akan keluar dari wilayah kerjanya. Walau hanya untuk belanja atau mungkin mencuci sepeda motornya,” pesan Indrayani.

Selain usaha pencucian sepeda motor, usaha bengkel juga cukup menjanjikan. Di mana jumlah bengkel saat ini di Kawasan Sepaku dan sekitarnya menjadi tidak cukup akibat bertambahnya pekerja yang jumlahnya belasan ribu orang itu.

“Otomatiskan bengkelnya yang ad aitu, bisa saja tidak mampu. Mereka akan kewalahan. Nah, di sini juga kalian punya kesempatan untuk membuka bengkel,” ujar Indrayani.

Sementara itu Founder FMIB, Fachrezal Raihan mengatakan, inti acara dari kegiatan ini, point utamanya adalah bagaimana anak muda bisa mempersiapkan diri menuju IKN. Dan FMIB mampu berinsfirasi khususnya anak-anak muda yang ada di Kota Balikpapan, yang diharapkan para anak muda ini mau, semangat berjuang dan mempersiapkan diri di IKN Nusantara.

“Karena andil keterlibatan kita perlu, untuk bagaimana kita sama-sama menyukseskan pembangunan IKN Nusantara,” ujarnya.

Lebih lanjut Fachrezal Raihan, setelah mendengarkan paparan dari narasumber, dirinya bersama FMIB secara mindset sanggup untuk bagaimana kemudian mengikuti arus ekonomi pertumbuhan. Mulai dari segi UMKM kecil, kemudian diberdayakan, sehingga mampu memberikan akses atau peluang sehingga UMKM yang dijalankannya berkembang secara besar.

“Tentu ini perlu persiapan yang panjang, agar UMKM-UMKM yang awalnya kecil bisa tumbuh besar seiring dengan perpindahan Ibu Kota Negara,” pungkas Fachrezal Raihan. (*/and)


TAG

Tinggalkan Komentar