Kaltimkita.com, DEPOK – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin kembali bersilaturrahmi dengan 250 kiai di Depok dan sekitarnya Rabu, 20 November 2024.
Dalam acara halaqoh tersebut, KH. Ma’ruf Amin menyampaikan kepada para kiai agar bersatu dan tidak berselisih satu sama lain dalam menentukan langkah terkait kepentingan umat dan masyarakat.
“Kalau berselisih dalam kaitan kepentingan masyarakat maka hilang mashlahat agamanya. Jadi, kita jangan berselisih tapi harus menyatu,” kata KH. Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut, KH. Ma'ruf Amin menyinggung tentang lemahnya sentralitas kiai saat ini. Pada akhirnya hilang peran penting kiai di Indonesia dalam pengambilan keputusan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, saat ini KH. Ma'ruf Amin fokus dan konsentrasi penuh mengunjungi pondok pesantren-pondok pesantren di Indonesia dalam misi membangun kembali konektivitas antar kiai.
Menurutnya, kiai di Indonesia saat ini sudah memilih mempimpin di jalannya masing-masing. Padahal lebih bagus jika para kiai saling tersambung dan menjadi sentralitas.
Hal itu sudah dicontohkan para kiai zaman dahulu yang sangat kuat komunikasi dan silaturrahimnya. "Dulu itu, saya dengan Habib Luthfi, Gus Dur, dan KH. Fuad Hasyim bagai empat serangkai yang bersilaturrahim ke berbagai pondok pesantren. Dari sana terjalin komunikasi yang membuat konektivitas para kiai terjaga," tegas KH. Ma'ruf Amin.
Para kiai juga perlu memiliki sikap tangguh untuk menghadapi segala rintangan kedepannya. Tanpa memiliki ketanggihan maka kiai kehilangan peran pentingnya untuk menuntun bangsa ke arah yang lebih baik. "Ketangguhan kiai perlu dijaga agar peran dan sentralitasnya dapat bermanfaat buat kepentingan bangsa. Kiai harus jadi fa'il. Bukan maf'ul bih," KH. Ma'ruf Amin menegaskan. (bie)