Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, Haemusri Umar memastikan bahwa ketersediaan bahan pokok di kota ini dalam kondisi aman hingga Juli mendatang.
"Stok kita aman hingga Juli," ungkap Haemusri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/3/2025).
Dijelaskannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), memiliki dua tugas utama dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional. Pertama, memastikan ketersediaan stok bahan pokok. Kedua, menjaga keterjangkauan harga agar tetap stabil.
Namun, ia mengakui bahwa tantangan utama dalam distribusi bahan pokok di Balikpapan adalah faktor cuaca dan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Sekitar 90 persen komoditas di Balikpapan berasal dari luar kota, sehingga diperlukan kerja sama erat dengan daerah penghasil untuk memastikan kelancaran pasokan.
"Kita patut bersyukur karena Balikpapan menjadi salah satu pintu masuk utama komoditas, terutama dengan adanya proyek strategis nasional dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah pusat juga semakin memperhatikan pola distribusi di kota ini," tambahnya.
Meski stok aman, lanjutnya, Haemusri mengakui harga beberapa komoditas masih mengalami kenaikan, terutama cabai rawit.
"Harga cabai rawit sempat mencapai Rp100 ribu per kilogram, meski kini turun ke Rp 80 ribu," ujarnya.
Kendati begitu, Haemusri menegaskan bahwa pemerintah telah menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk sejumlah komoditas, sehingga ia berharap pedagang tidak menaikkan harga seenaknya, terutama di pasar tradisional.
"Masyarakat Balikpapan cenderung membeli barang kebutuhan pokok tanpa terlalu mempermasalahkan harga. Namun, kami tetap mengimbau distributor dan pedagang untuk mematuhi regulasi agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar," katanya.
Terkait pengendalian harga, Dinas Perdagangan Kota Balikpapan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan intervensi langsung terhadap harga pasar. Regulasi mengenai HET ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan berdasarkan data dari Provinsi Kalimantan Timur.
"Saat harga naik, langkah yang bisa kami lakukan adalah menggelar pasar murah. Kami juga bekerja sama dengan Satgas Pangan, Polda, Polres, BIN, dan Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya untuk menganalisis penyebab kenaikan harga," ucap Haemusri.
Ia menambahkan, dengan berbagai upaya yang dilakukan pihaknya, diharapkan masyarakat Balikpapan dapat menjalani bulan Ramadan dan merayakan Idulfitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran mengenai pasokan dan harga bahan pokok. (lex)