Tulis & Tekan Enter
images

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kaltim, Saprudin Saida Panda.

Kaltim Perangi Kemiskinan Ekstrem dengan Tiga Strategi Utama dan Gratispol

Kaltimkita.com, SAMARINDA- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan keseriusan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui berbagai program inovatif. Salah satu pilar utamanya adalah program Gratispol yang menyediakan akses pendidikan gratis hingga jenjang S3 bagi masyarakat miskin.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kaltim, Saprudin Saida Panda di Samarinda, Rabu (18/6), menjelaskan bahwa penanganan kemiskinan ekstrem di Kaltim berlandaskan tiga pendekatan utama.

Pertama adalah peningkatan pendapatan melalui pemberian bantuan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin. Di tahun 2024, bantuan ini disalurkan melalui Kelompok Usaha Bersama dan bantuan perorangan untuk wanita relawan sosial ekonomi, yang akan dilanjutkan pada tahun 2025.

Pendekatan kedua adalah pengurangan beban pengeluaran dengan memberikan bantuan langsung tunai untuk meringankan beban finansial keluarga miskin.

Terakhir, penanganan kantong kemiskinan berupa perbaikan infrastruktur dan rehabilitasi rumah di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, melalui kolaborasi dengan Dinas Pekerjaan Umum.

Data kemiskinan ekstrem per 2024 menunjukkan sekitar 11.000 lebih Kepala Keluarga (KK) atau lebih dari 55.000 jiwa masih tergolong miskin ekstrem. Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Berau tercatat sebagai wilayah dengan angka kemiskinan ekstrem terbanyak.

Program Gratispol, salah satu inisiatif unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, menjadi sorotan utama dalam upaya menekan angka kemiskinan. Mispoyo, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kaltim, menegaskan bahwa pendidikan gratis adalah salah satu program Gratispol yang paling berdampak.

Mulai tahun 2025, program ini akan menyediakan pendidikan gratis dari jenjang SMA, SMK, dan SLB, bahkan hingga S1, S2, dan S3 bagi masyarakat yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi di Kaltim. Selain itu, pemerintah juga mewajibkan Kabupaten/Kota untuk menyediakan pendidikan gratis mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SMP.

"Harapan kami, tidak ada lagi alasan bagi masyarakat miskin untuk tidak bersekolah karena terkendala biaya. Dengan pendidikan setinggi-tingginya, kami yakin angka kemiskinan di Kalimantan Timur dapat ditekan secara signifikan," ujar Mispoyo.

Inisiatif ini sejalan dengan visi Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025-2029, yang salah satunya bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

Melalui kombinasi bantuan ekonomi, pengurangan beban pengeluaran, perbaikan infrastruktur, dan akses pendidikan gratis yang komprehensif, Kaltim optimis dapat mempercepat penanganan fakir miskin dan mencapai target pengurangan kemiskinan ekstrem. (fan/adv/diskominfo kaltim)



Tinggalkan Komentar