Tulis & Tekan Enter
images

Kejari Balikpapan saat ikut serta dalam rapat kerja Kejagung RI dengan seluruh jajaran secara daring.

Kejari Balikpapan Siap Laksanakan Arahan Jokowi

Kaltimkita.com, Balikpapan - Kejakasaan Negeri (Kejari) Balikpapan ikut serta dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan Republik Indonesia (RI) 2020 secara daring, Senin (14/12).

Ada pun tujuan Rakernas Kejaksaan RI tersebut untuk mengevaluasi capaian kinerja seluruh jajaran selama tahun 2020 dan merumuskan rencana kinerja tahun 2021. Dengan mengusung tema Komitmen Kejaksaan Menyukseskan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Diketahui, Rakernas ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dihadiri oleh Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, para staf ahli, pejabat sselon 1 dan 2, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri serta seluruh jajaran Kejaksaan se-Indonesia.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin. Salah satunya Kejaksaan merupakan institusi terdepan dalam penegakan hukum.

"Pak Jokowi mengatakan, kiprah kejaksaan adalah wajah penegakan hukum. Kemudian bertugas mengawal pembangunan nasional dan melakukan penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku," kata Kepala Kejari Balikpapan Josia Koni didampingi Kasi Intel Oktario Hutapea, Kasi Pidum Aditya Narwanto dan Kasi Pidsus usai Raker.

Presiden juga meminta Kejaksaan untuk bekerja secara profesional sesuai aturan yang berlaku. Guna memastikan agar hal-hal pelanggaran hukum seperti korupsi tidak terulang lagi. Khususnya di Kota Balikpapan.

"Kami akan mengikuti arahan Presiden melalui Jaksa Agung untuk bekerja secara profesional sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.

Jokowi juga berpesan kepada jajaran Kejaksaan untuk menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu. "Beliau meminta komitmen penuntasan masalah HAM masa lalu harus terus dilanjutkan. Karena Kejaksaan adalah aktor kunci dalam penuntasan pelanggaran HAM masa lalu," ucapnya.

Selain itu, penanganan perkara di Kejaksaan untuk mengoreksi kesalahan pelaku. Penegakan hukum juga diminta Jokowi tidak menimbulkan ketakutan. "

"Pak Presiden ingin kejaksaan melakukan deteksi ini potensi kejahatan di masa depan. Kejaksaan diminta turut andil mencegah kejahatan terorisme, pencucian uang, serta perdagangan orang," pungkasnya. (tim)


TAG

Tinggalkan Komentar