Tulis & Tekan Enter
images

Ketua DPW Bidak Kaltim Eddy melanglang buana perkenalkan kearifan lokal suku Dayak Kaltim

Ketua Bidak Kaltim, Eddy Perkenalkan Seni Budaya Kearifan Lokal Suku Dayak

KaltimKita.com, SANGATTA - Pria berpenampilan terbilang nyentrik berambut gondrong dengan kumis tebal serta pada bagian-bagian tubuhnya terdapat tato menggambarkan nilai seni dan budaya, semakin menarik perhatian awak media KaltimKita.com dapat mengenal dekat kepribadian Ketua DPW Barisan Inti Dayak Asli Kalimantan (BIDAK) Kalimantan Timur A Eddy A.Y. Mangkin untuk dapat diwawancarai.

Karakter seorang ketua DPW Bidak Kaltim memiliki jiwa seni dan cinta akan kearifan lokal suku Dayak (Borneo) di Kaltim ini. “Saya ini sudah keliling tanah air, negeri melayu Malaysia maupun negara Asia lainnya. Selama saya berkeliling tur, saya selalu bangga mengenakan pakaian suku adat Dayak, sehingga memberikan wujud pelestarian kala saya berkeliling tanah air, Malaysia maupun negara Asia lainnya,” terang Eddy.

LESTARIKAN : Cinta akan kearifan lokal tampil berbusana Dayak Ketua Bidak Kaltim Eddy menjadi pesona perhatian turis manca negara

Saat berada di Malaysia maupun negara Asia misalnya penampilan dirinya menjadi pusat perhatian tak sedikit warga negara asing apakah itu di Asia, terpukau akan penampilan Edy yang berani tampil beda dan bangga kenakan pakaian adat Dayak.

“Saya ingin mematahkan dengan tampil berpakaian dan full aksesoris Dayak jangan disalahartikan semua itu murni saya lakukan karena memperkenalkan nilai – nilai seni,” ucapnya.

Begitu juga dengan organisasi yang dibesarkannya melalui bendera Bidak terbentuk sejak tahun 2015 silam. “Pernah saya mendapatkan tantangan membuat konsep rumah lamin di negara orang atau daerah di luar Kaltim tapi masih di tanah air,” jelas Eddy kepada KaltimKita.com.

Eddy mengungkapkan tujuan terbentuknya Bidak dengan harapan ingin memiliki lebih banyak manfaat bagi masyarakat, tak jarang Bidak turut menyingsingkan lengan baju untuk terus membantu antar sesama, memperjuangkan putra-putri daerah lokal kedepannya menjadi tuan di rumah sendiri bukan menjadi penonton.

“Begitu juga tekad saya secara pribadi berdasarkan kemampuan yang dimiliki bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bukan pencari kerja jika memang ada jalannya,” ulasnya dengan ramah dan penuh nasehat bijak.

Prinsip ketua Bidak Kaltim Eddy di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung kedepankan semangat pemersatu demi bumi Kaltim yang dipijak

Eddy pada kesempatan ini ingin menggambarkan kesan berbeda bagi bendera organisasi Bidak yang dinakhodai dari imej negatif “premanisme” terlebih mengintimidasi keberadaan para investor apakah melalui perusahaan yang ada. “Akan tetapi kita dapat lebih menjadikan mitra terhadap keberadaan perusahaan. Jangan selalu bicara uang misalnya ingin meminta suport sekalipun fisik misalnya dengan peralatan-peralatan pertanian, perkebunan, perbengkelan dan lainnya harus kita tangkap guna membuka lapangan pekerjaan. Jangan sampai kita terkesan merongrong investor seperti perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasinya,” tegas Eddy.

Eddy sendiri lebih mengedepankan bahasa pemersatu serta terus memupuk hubungan baik, humanis “Selama mengetuai Bidak komunikasi selalu terjalin sebagaimana mestinya dengan perusahaan-perusahaan. Tak jarang bagian personalia HRD bersilaturahmi dan menawarkan sekiranya apa yang dapat kita bantu? Tanpa harus meminta dengan sedikit memaksa hal itu bukan jiwa saya. Penampilan saya seperti ini karena memang terlahir sebagai pelaku seni dan senantiasa berperilaku, berbicara dari hati ke hati,” urainya.

Ia menegaskan di Bidak tidak hanya memandang satu suku saja, akan tetapi beraneka suku jika memang nyaman di Bidak pintu terbuka lebar tanpa ada perbedaan. “Pada penempatan struktur organisasi saya mau sesuai dengan keahlian (potensi) yang dimiliki, sehingga program masing-masing kewenangan dapat berjalan,” kata Eddy. (iya)


TAG

Tinggalkan Komentar