KaltimKita.com, BENGALON – Hadirnya PT Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) berencana membangun pabrik Coal To Methanol di Desa Sekerat Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Hal ini melalui launching perdananya Rabu (23/12/2020) turut dihadiri dan disaksikan Plt Bupati Kutai Timur Dr H Kasmidi Bulang ST MM bersama Ketua DPRD Kutim Joni, SSos diawal perjuangannya berkat dukungan penuh anggota DPRD Kutim sekaligus ketua umum organisasi Etam Fundation Masdari
Kidang bersama unsur dibawahnya yakni Wakil Ketua Umum Widodo, ketua bidang rumah tangga sekaligus anggota DPRD Kutim H Asmwardi yang turut mengurusi dengan cakupan beragam bidangnya baik point A, B, C, dan lain-lain.
Pun wakil ketua bidang Musliadi, Sekjen Muslimin (Mayora). Sementara Dewan Pembina H. Awang Hamzah, Sem Karta, Mujahidin serta secara total keseluruhan beranggotakan 35 orang.
Saat menegaskan kembali terjalinnya investasi di PT BCIP yang mendirikan pabrik metanol nantinya, akan menyerap ribuan tenaga kerja. Masdari bersama Asmwardi termasuk wakil ketua II DPRD Kutim Arfan, SE.,M.Si bukan tidak mengetahuinya justru di awal kemitraan jauh-jauh hari telah terbangun komunikasi intens.
”Kami dipercaya sebagai dewan artinya tidak menutup mata akan suara-suara sumbang yang menginginkan terbentangnya lapangan pekerjaan bagi putra-putri daerah lokal asal Kutim sesuai aturan otonomi daerah,” ulas Kidang.
Tampak ketum Etam Fundation Kutim juga anggota DPRD Kutim Kidang beserta istri Rusmini berfoto bersama dengan jajaran personalia PT BCIP Carles, Andika, Joko.
Kidang kedekatan antar kontraktor-kontraktor luar maupun lokal di kutim baik yang telah menanamkan investasinya maupun yang baru akan menanam investasinya sudah jauh-jauh hari dikoordinasikan oleh tokoh-tokoh warga setempat yang memiliki pengaruh dan suaranya masih cukup didengar masyarakat.
”Saya sebelum duduk menjadi dewan sekalipun paling sering saat itu berseberangan dengan pemerintahan yang bertentangan dan tidak pro rakyat. Agar dapat menjadi perhatian kita bersama dan diperjuangkan akan nasib dan masa depannya jika kabupaten kita ingin dikatakan terbebas dari angka atau zero kemiskinan. Harus benar-benar dicarikan formulasi yang tepat guna dan tepat sasaran,” ungkap anggota legislatif yang selalu bersuara vokal dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat kutim.
”Kami dari dewan sekalipun terbuka lebar bagi siapa saja, baik itu kontraktor luar, lokal yang ingin berinvestasi asalkan berkontribusi bagi kepentingan orang banyak, paling tidak pekerjanya utamakan warga lokal,” beber Kidang.
Kidang menguraikan kedekatan dengan manajemen PT BCIP sudah lebih dulu terjalin dengan anggota DPRD Kutim khususnya dapil Bengalon seperti pribadi Kidang sendiri, Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan serta anggota DPRD Asmwardi.
”Masyarakat sangat berharap sekali kepada ketiga anggota dewannya yang terbilang amanah itu, idealis dan lantang bersuara di balik meja parlemen untuk dapat terus memperjuangkan hak-hak maupun kepentingan hajat hidup orang banyak,” bebernya.
Dirinya mengutarakan selama dipercaya sebagai dewan jangan sampai dedikasinya dianggap melemah. “Saya pribadi, mungkin juga rekan-rekan dewan lainnya memiliki niatan mulia yang sama. Karena jujur, saya sadar diri darimana saya dipilih kalau bukan dari masyarakat. Tidak akan mungkin melupakan tugas dan kewajiban memperjuangkan mereka selama sesuai aturan dan tidak menyalahi aturan. Jangan sampai ada Image “kacang lupa kulit” itulah prinsip yang saya tanamkan hingga saat ini,” tegas Kidang.
Tiga serangkai tokoh penting yang diamanatkan masyarakatnya terus memperjuangkan kepentingan umum didapilnya melalui figur wakil ketua II DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kutim Kidang dan anggota dewan kutim Asmwardi.
Kidang tidak menampik banyak pihak yang mengatakan dirinya selaku pelaku sejarah bersama beberapa tokoh warga asli dapil di wilayahnya yang kini sukses bersama-sama duduk dikursi DPRD Kutim. Salah satu contoh misalnya seperti halnya saat awal sekali PT BCIP berniat mengembangkan sayapnya di Kutim khususnya Desa Sekerat Kecamatan Bengalon yang merupakan dapil pemilihannya, juga telah memberikan point (catatan penting) perusahaan dapat benar-benar memenuhi janjinya.
”Utamakan warga lokal dalam penyerapan tenaga kerjanya, andil pada kontribusi coorporate social responsibility (CSR) yang berdampak positif bagi wilayah sekitar, aktivitas pabrik dapat lebih ramah lingkungan termasuk antisipasi gangguan polusi serta berbagai indikator-indikator penting yang menjadi perhatian kita bersama,”tutupnya. (tim)