Tulis & Tekan Enter
images

Kolaborasi BPBD dan Warga Muara Rapak Pulihkan Lingkungan Pasca Rumah Roboh

Kaltimkita.com, BALIKPAPAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan memimpin kegiatan gotong royong pembersihan reruntuhan rumah roboh di RT 60, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Minggu (26/10/2025). Kegiatan ini menjadi simbol kuatnya solidaritas dan kepedulian antarwarga serta instansi pemerintah setelah bencana yang menelan satu korban jiwa tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Balikpapan, Bambang Subagya, mengatakan, kerja bakti ini merupakan tindak lanjut hasil rapat koordinasi lintas sektor pada Rabu (22/10) lalu. Tujuannya mempercepat proses pemulihan lingkungan pascakejadian rumah roboh akibat hujan deras dan kondisi tanah labil.

“Kami bersama seluruh unsur pemerintah, aparat, dan masyarakat turun langsung membersihkan puing-puing bangunan. Ini bagian dari tanggap darurat sekaligus upaya mempercepat pemulihan agar lokasi segera kembali aman dan layak,” ujarnya.

Menurut Bambang, BPBD juga menurunkan personel lengkap beserta alat berat ringan untuk membantu proses evakuasi sisa material. Tak hanya itu, bantuan logistik sementara bagi keluarga terdampak juga telah disalurkan sejak hari pertama kejadian.

“Kami memastikan kebutuhan dasar korban terpenuhi, termasuk makanan siap saji, selimut, serta dukungan psikososial bagi anak-anak korban,” tambahnya.

Di tengah sisa hujan semalam dan aroma tanah basah yang masih terasa, suasana penuh kebersamaan terlihat di lokasi. Warga berbaur bersama petugas berseragam, saling bahu-membahu menyingkirkan kayu, genteng, dan potongan tembok yang berserakan. Suara alat berat berpadu dengan obrolan ringan warga menghadirkan pemandangan yang menghangatkan di antara reruntuhan.

Kerja bakti yang dimulai pukul 10.00 hingga jelang siang itu melibatkan berbagai unsur, antara lain BPBD, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, aparat kecamatan dan kelurahan, serta unsur keamanan seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Tak ketinggalan, dukungan juga datang dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Katana, FKPM, Pertamina RU V, hingga kelompok relawan dan masyarakat sekitar.

Lurah Muara Rapak, Bima Wibisono, mengapresiasi langkah cepat BPBD dan seluruh pihak yang turut serta. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar membersihkan puing, tetapi juga membangun kembali semangat warga pascabencana.

“Selain mempercepat pembersihan, kegiatan ini mempererat kebersamaan antara warga dan instansi. Ini contoh nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat,” ujarnya.

Bima menjelaskan, dalam peristiwa tersebut satu warga meninggal dunia, sementara dua anak mengalami luka dan masih menjalani perawatan. Pemerintah memastikan keduanya mendapatkan pendampingan dan jaminan pembiayaan melalui BPJS Kesehatan yang diaktifkan secara darurat.

“Kami juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk memberikan pemulihan psikologis bagi anak-anak korban agar bisa melewati masa trauma,” katanya.

Selain itu, perhatian bagi korban juga datang dari Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang turun langsung meninjau lokasi serta menyerahkan bantuan kebutuhan harian. Kehadirannya menambah semangat warga dan relawan yang sejak pagi bekerja tanpa lelah.

Upaya mitigasi bencana pun terus digalakkan. Melalui koordinasi dengan ketua RT, warga diimbau lebih waspada terhadap potensi bencana di wilayah masing-masing, terutama saat musim hujan tiba. “Kami minta masyarakat memperhatikan kondisi saluran drainase dan tidak membuang sampah sembarangan. Hal sederhana seperti itu bisa mencegah banjir dan longsor,” pesan Bima.

Sebagai tindak lanjut, BPBD juga akan menggelar pelatihan kader tangguh bencana di lingkungan Muara Rapak. Program ini diharapkan memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi berbagai potensi bencana, dari longsor hingga kebakaran permukiman.

“Edukasi kebencanaan harus dimulai dari masyarakat. Ketika mereka paham risiko dan tahu cara bertindak, dampak bencana bisa ditekan seminimal mungkin,” tutur Bambang Subagya.

Meski duka masih menyelimuti, pagi itu Muara Rapak menunjukkan wajah berbeda. Dari reruntuhan dan lumpur, tumbuh rasa solidaritas dan semangat bangkit bersama. “Mari kita jaga lingkungan bersama agar kejadian serupa tidak terulang,” pungkas Bima. (rep)



Tinggalkan Komentar

//