Tulis & Tekan Enter
images

Pj Bupati PPU, Makmur Marbun dan Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti.

Komitmen Pemerintah Menjaga Kelestarian Budaya Melalui FHBN

Kaltimkita.com, PPU - Penajam Paser Utara (PPU) memperlihatkan komitmennya yang kuat dalam menjaga kearifan lokal, meski berada di tengah derasnya arus pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).  Pj Bupati Makmur Marbun menyebut, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk pelestarian budaya, guna memastikan bahwa pembangunan IKN tidak mengikis identitas budaya masyarakat lokal.

Makmur Marbun menegaskan bahwa pelestarian budaya merupakan salah satu prioritas utama dalam program pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa Presiden RI telah memberikan arahan agar kehadiran IKN tidak merusak nilai-nilai budaya yang ada di PPU. 

"Dalam program pembangunan, kami memberikan alokasi anggaran untuk pembangunan budaya, jadi artinya sejak pertama ini pesan presiden kepada saya juga, jadi hadirnya IKN tidak mengusik budaya yang ada di sini, kita justru pertahankan," ujarnya.

Sebagai bukti nyata komitmen tersebut, Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) telah diadakan dua kali berturut-turut di PPU, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa PPU tidak hanya menjadi saksi pembangunan IKN, tetapi juga berperan aktif dalam melestarikan identitas budayanya.

Makmur juga menjelaskan bahwa pemerintah pusat turut mendorong pelestarian budaya lokal dengan mengintegrasikan simbol-simbol kearifan lokal ke dalam infrastruktur pembangunan. 

"Sehingga sekarang, dibuktikan dengan nama gedung dan ornamen lokal yang ada di Bandara VVIP, seperti itu. Jadi presiden menyampaikan kepada saya, kalau bisa penamaan-penamaan gedung pun kalau bisa menggunakan nama kearifan lokal,” tambahnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti, menegaskan bahwa pembangunan IKN dan pelestarian budaya lokal bukanlah hal yang saling bertentangan.  Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pembangunan menjadi kunci untuk memastikan bahwa budaya tetap terjaga di tengah pesatnya kemajuan infrastruktur.

“Menurut saya tidak bersaing ya, tetapi kita melibatkan masyarakat lokal juga untuk ikut mendukung pembangunan apakah itu PPU tadi sebagai kota penyangga dari IKN ataupun membangun IKN itu sendiri. Jadi ini yang sebenarnya kita harapkan,” pungkasnya. (adv)


TAG

Tinggalkan Komentar