Tulis & Tekan Enter
images

Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Balikpapan, Oki M Alfiansyah, S.H,. M.H., Med,. CPCLE

LAKI Balikpapan : Pembangunan IKN Perlu Libatkan Masyarakat Katim

KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Bila tak ada aral, proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dimulai. Hadirnya IKN tentu masih menjadi pro dan kontra di tingkat kalangan masyarakat. Baik masyarakat Kaltim maupun di luar Kaltim.

Ya Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Balikpapan, Oki M Alfiansyah, S.H,. M.H., Med,. CPCLE mengatakan sampai saat ini masyarakat Kaltim khususnya Balikpapan belum merasakan manfaat kehadiran IKN. Tentu, warga masih berangan-angan apakah kehadirannya menjadikan mereka tuan rumah atau justru hanya menjadi penonton.

”Contoh mega proyek Pertamina saat ini, yang menjadi manager maupun setingkat kepala bagian, belum ada dari warga Balikpapan. Beda halnya ditingkat terendah. Begitupun di Otorita IKN, saat ini ketua dan wakil nya pun masih orang luar Kaltim. Peran warga Kaltim di tingkat terhormat seperti mimpi di siang bolong,“ jelas Oki M Alfiansyah.

Nah dalam proses pembangunan nya, ia berharap warga Kaltim bisa dilibatkan dalam proses pembangunan nya. IKN, kata dia perlu konsep perpaduan ilmu dan amal. Antara ilmuan dan ulama, kedua perpaduan ini harus menjadi faktor utama berdirinya IKN.

“Ilmuan Kaltim seperti para akademisi, perlu dilibatkan. Begitu pula dengan para ulama di Kaltim perlu dilibatkan guna mendorong secara spiritual. Hal ini agar IKN terkonsep atas rahmat Allah SWT,“ ujarnya.

Tak hanya itu, ia berharap organisasi anti rasuah bisa dilibatkan dalam pengawalan proses IKN. Sebab, mega proyek ini tentu menjadi angin surga bagi para koruptor.

“Tentunya, DPC LAKI Balikpapan siap mengawal dan menjadi monitoring alur-alur keuangan dan pengerjaan IKN yang berbau korupsi dan nepotisme,“ katanya.


Terlepas dari itu, ia mengatakan dalam proses pembangunan IKN, masih banyak hal yang harus ditata dalam IKN ini, terutama keterlibatan masyarakat Kaltim.

”IKN kalau tidak ada manfaat bagi kesejahteraan warga sekitarnya, tentu ibarat sebuah proyek di zaman penjajahan saja. Kalau IKN tidak serius dilaksanakan, lebih baik lakukan pekerjaan yang lebih mensejahterakan rakyat Indonesia secara umum,” pungkasnya. (and)


TAG

Tinggalkan Komentar

//