Tulis & Tekan Enter
images

BERPRESTASI : M Rafa Tsakib Syahdana berpartisipasi dalam kegiatan Desiminasi Penjaminan Mutu Pendidikan di Hotel Horison Sagita, Kamis (16/12/2021) kemarin.

M Rafa Tsakib, Pelajar SD Kemala Bhayangkari Berpartisipasi di Kegiatan LPMP Kaltim, Menceritakan Suka-Duka Menuntut Ilmu Ditengah Pandemi

KaltimKita.com, BALIKPAPAN  -  M Rafa Tsakib Syahdana berpartisipasi dalam kegiatan Desiminasi Penjaminan Mutu Pendidikan di Hotel Horison Sagita, Kamis (16/12/2021) kemarin.

Pelajar SD Kemala Bhayangkari tersebut menyampaikan monolog nya di kegiatan garapan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kaltim.

Pelajar yang karib disapa Rafa ini menceritakan perihal suasana pembelajaran yang dialaminya selama pandemi Covid-19.

Pertama Pembelajaran Daring (Online). Dikatakan ada banyak cerita suka duka. Sukanya, ia mengatakan mendapat ilmu baru khususnya dalam dunia teknologi (IT) dimana jadi lebih memahami apa itu Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan Quizzis.

Pun ia juga memiliki banyak waktu luang, karena belajar daring ini waktunya sangat terbatas, sehingga bisa mengikuti banyak kegiatan di luar aktivitas sekolah, seperti jadwal memanah jadi lebih intensif, bisa mengikuti les pelajaran, les musik, dan pastinya memiliki banyak waktu bermain bersama kedua orang tua dan teman-teman di rumah.

Hanya saja, dukanya atlet panahan yang sukses meraih prestasi di Piala Kemenpora R dan Piala Gubernur Kaltim ini tidak bisa bersosialisasi dan bermain bersama teman-teman di sekolah, dimana biasanya sebelum belajar dan saat jam istirahat saya dan teman-teman bermain bola di lapangan.

Tak hanya itu, juga kesulitan memahami pelajaran karena jika ada materi yang belum mengerti tidak bisa bertanya langsung dengan Bapak atau Ibu Guru dikarenakan waktunya terbatas dan terkadang terganggu oleh jaringan.

Selama belajar daring, ia juga kangen dengan tempat favorit di sekolah , yaitu kantin sekolah SD Kemala Bhayangkari yang selalu menjual makanan sehat dan enak.

Selain suka dan duka belajar daring. Ditengah pandemi, murid kelas 5 ini juga menceritakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Sukanya, kata dia jadi bisa mengobati rasa kangen bercanda dan bermain sama teman-teman di sekolah walaupun dengan batasan-batasan yang sudah diterapkan sekolah.

Pun jadi lebih mudah memahami materi pelajaran karena jika ada kesulitan bisa langsung bertanya sama Bapak/Ibu Guru di sekolah. Termasuk lebih terbawa suasana belajar karena ia dan teman-teman menjadi lebih disiplin waktu, disiplin dalam memakai seragam, dan disiplin sikap saat mengikuti pelajaran.

Pada dasarnya selama pembelajaran tatap muka (PTM) ini tidak ada dukanya, hanya yang ia kangenin kantin sekolah belum buka.

Kalau ada yang bertanya, “Rafa, kamu lebih suka belajar online atau offline?” saya pastinya lebih memilih belajar offline atau pembelajaran tatap muka (PTM).

Karena ia merasa yakin, tenang, dan aman dimana semua Guru di SD Kemala Bhayangkari sudah di vaksin dan selalu rutin melakukan Swab Antigen.

Termasuk  juga menyiapkan fasilitas yang lengkap dan menerapkan Prokes yang ketat selama pembelajaran tatap muka ini.

Ia bersyukur karena sudah bisa melakukan melakukan pembelajaran tatap muka (ptm)dengan aman dan nyaman.dan rasa kangen saya dan teman2 saya sudah terobatkan dengan adanya pembelajaran tatap muka ini. (*)


TAG

Tinggalkan Komentar