Kaltimkita.com, PARIS – Kecewa sudah passti dirasakan Real Madrid. Hal itu rupanya dipahami Kylian Mbappe usai menolak tawaran raksasa Spanyol tersebut. Namun, Paris Saint-Germain adalah rumah Mbappe sehingga dia memutuskan bertahan.
Masa depan Mbappe sempat jadi spekulasi setelah kontraknya tak kunjung diperbarui. Padahal masa tinggal Mbappe tinggal sampai musim panas ini.
Madrid pun berupaya mendekatinya, tapi Paris Saint-Germain sebagai klub tidak pernah merestui kepergiannya. PSG melakukan berbagai cara untuk menahan Mbappe.
Mereka bahkan berani memberikan beberapa klausul yang terbilang sulit diterima akal sehat, agar Mbappe mau bertahan. Sebab, PSG tahu Mbappe sudah tertarik dengan proposal dari Madrid.
Sampailah Mbappe di persimpangan antara bertahan di PSG atau pindah ke Madrid. Mbappe lantas memilih yang pertama sehingga membuat Madrid kecewa berat. Fans bahkan tidak terima dan ikut mencaci Mbappe.
Bahkan Presiden LaLiga Javier Tebas sudah mengajukan tuntutan kepada UEFA agar menyelidiki PSG, yang berani mengontrak mahal Mbappe, meski laporan keuangannya tidak sehat.
Terkait polemik yang muncul setelah keputusannya memperpanjang kontrak di PSG hingga 2025, Mbappe angkat bicara. Mbappe berterima kasih karena Madrid pernah memberikannya tawaran 'wah', namun PSG masih jadi klub yang tepat untuk kariernya saat ini.
"Saya yakin bahwa klub ini tempat yang pas untuk saya mengembangkan diri, yakni membuat saya mencapai level terbaik," ujar Kylian Mbappe di BBC Sport.
"Saya juga mau berterima kasih kepada Real Madrid dan presiden mereka Florentino Perez. Saya paham kekecewaan mereka saat ini. Saya merasa terhormat diminati oleh klub sebesar Real Madrid," sambungnya.
"Saya akan jadi fans nomor satu mereka di final Liga Champions di Paris, rumah saya."
"Saya juga berterima kasih kepada presiden Nassel Al-Khelaifi atas kepercayaan, perhatian, dan kesabarannya. Saya juga selalu memikirkan semua suporter PSG, di Paris maupun di seluruh dunia," tandasnya. (det/bie)