Kaltimkita.com, JAKARTA- Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dalam kebangkitan politik yang bersejarah. Di usia 78 tahun, Trump merebut kembali Gedung Putih setelah kekalahan dalam pemilihan umum tahun 2020.
Kemenangan Trump ini diumumkan oleh beberapa jaringan televisi AS pada Rabu (6/11). Kemenangan ini mengembalikannya ke Gedung Putih setelah kampanye yang panjang dan melelahkan, yang membuat Trump berhasil melewati dua upaya pembunuhan dan satu hukuman pidana.
Dilansir CNN, Rabu (6/11/2024), Trump sejauh ini telah meraih 276 suara elektoral, sedangkan saingannya, Kamala meraup 223 suara elektoral. Angka ajaib untuk memenangkan kursi kepresidenan adalah setidaknya 270 suara elektoral.
Dengan angka tersebut, Trump akan kembali ke jabatan tertinggi negara itu, empat tahun setelah memicu penyerbuan massa ke gedung Capitol AS, sebagai bagian dari upaya untuk mempertahankan kekuasaan karena ia menolak menerima hasil pemilihan umum tahun 2020, yang membuatnya kalah dari Presiden Joe Biden.
Trump, 78 tahun, akan menjadi mantan presiden kedua dalam sejarah AS, yang memenangkan kembali Gedung Putih setelah kalah dalam pemilihan ulang saat menjabat -- Grover Cleveland adalah yang pertama. Trump sekarang seusia dengan Biden saat Biden menjadi presiden tertua dalam sejarah AS yang dilantik.
Terpilihnya kembali Trump terjadi beberapa bulan setelah dia selamat dari dua upaya pembunuhan terhadapnya.
Trump telah mengklaim "kemenangan yang luar biasa" saat berpidato di depan para pendukungnya pada Rabu (6/11) dini hari waktu setempat, setelah dirinya unggul atas rivalnya, Kamala Harris, dalam pilpres. Trump berjanji untuk membantu menyembuhkan Amerika.
Dalam pidatonya pada Rabu (6/11) dini hari, sekitar pukul 02.30 waktu AS. seperti dilansir CBS News, Rabu (6/11/2024), Trump menyebut dirinya menyongsong "era keemasan Amerika".
"Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk menjadikan Amerika hebat kembali," cetus Trump.
Trump mengatakan bahwa Tuhan telah menyelamatkan nyawanya, merujuk pada salah satu percobaan pembunuhannya. Diketahui Trump pernah menjadi korban penembakan saat berkampanye. Pada saat itu, peluru melukai telinganya.
"Tuhan menyelamatkan nyawa saya karena suatu alasan," kata Trump di depan para pendukungnya di Florida, sebagaimana diberitakan CNN, Rabu (6/11/2024). (det)