Kaltimkita.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan memfasilitasi kepulangan seorang pekerja migran asal Pontianak beserta kedua anaknya, yang menjadi korban penipuan dari tawaran bekerja di perkebunan sawit negeri tetangga.
Ya, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Balikpapan, Tukiyo saat ditemui di kantor DPRD kota Balikpapan, Selasa (19/11/2024).
"Pekerja itu seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Noviana Bingka (28) bersama dua orang anaknya. Satu balita dan satunya lagi masih bayi," ungkap Tukiyo.
Lebih lanjut Tukiyo menjelaskan, bahwa pekerja migran tersebut ditipu oleh perkebunan sawit Malaysia, dengan dijanjikan upah sebanyak 4.000 ringgit per-bulan.
"Dia dijanjikan bayaran per bulan sebanyak 4.000 ringgit, ternyata beberapa bulan bekerja dia nggak dibayar. Dibayar cuman biaya hidup itu saja nggak cukup," terangnya.
Lalu, Noviana Bingka beserta dua buah hatinya kemudian dideportasi oleh Tentara Malaysia ke Tarakan, Kalimantan Utara.
"Jadi pekerja migran itu sempat di tampung di Tarakan. Cuman tidak sabaran, akhirnya dia minta pulang lewat Balikpapan melalui kapal laut," terangnya.
"Lalu dia naik kapal pada Jumat, turun di Balikpapan ternyata tidak ada yang jemput, padahal informasinya ada yang jemput. Akhirnya mereka bertiga langsung diantar oleh Satpol PP ke tempat penampungan Dinsos Balikpapan," sambung Tukiyo.
Setibanya di tempat penampungan, Dinsos mengurus dan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) serta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tarakan.
"Ternyata betul, orang itu terdata di sana, terus tadi dibelikan tiket untuk pulang ke Pontianak. Jadi kami tadi memfasilitasi sama kedua anaknya. Sedangkan suaminya masih di penjaranya Malaysia," bebernya.
Tukiyo menambahkan, bahwa masih ada 220 pekerja lainnya yang mengalami kasus serupa seperti Noviana Bingka, diantaranya warga Kalimantan Timur.
Kendati begitu, pihaknya terus berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa pekerja migran yang menjadi korban penipuan tersebut, dapat kembali ke keluarga mereka dengan selamat. (lex)