Kaltimkita.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026. Musrenbang yang digelar pada Selasa, 6 Mei 2025 di ruang rapat lantai 2 gedung Bappeda Kukar ini memfokuskan pembahasan pada isu pengentasan kemiskinan dan penurunan prevalensi stunting.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setkab Kukar, Dafip Haryanto, dan dihadiri oleh berbagai perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, serta elemen masyarakat, termasuk Persagi Kukar, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kukar, dan para kader Posyandu.
Dalam sambutannya, Dafip Haryanto menegaskan bahwa pemilihan tema Musrenbang tahun ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, khususnya bagi kelompok rentan.
“Selama ini kelompok rentan masih banyak yang belum mendapat ruang yang cukup dalam proses perencanaan pembangunan. Maka dari itu, kita perlu memberikan perhatian lebih untuk mereka," ungkap Dafip.
Ia juga menekankan pentingnya Musrenbang Tematik sebagai forum strategis untuk menyerap aspirasi dan merumuskan program pembangunan yang lebih tajam dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia berharap kegiatan ini mampu menciptakan sinergi antara pemerintah daerah, mitra pembangunan, dan masyarakat sipil dalam merancang program yang konkret dan terintegrasi.
Dalam kesempatan itu, Dafip menyampaikan apresiasinya terhadap capaian Pemkab Kukar dalam menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kukar berkurang sebanyak 1.857 jiwa, dari 60.857 jiwa pada 2023 menjadi 59.000 jiwa di tahun 2024.
Tak hanya itu, Pemkab Kukar juga mencatat penurunan signifikan dalam angka stunting. Mengacu pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kukar turun dari 27,1 persen menjadi sekitar 14 persen pada tahun 2024.
“Ini adalah kerja keras dan pencapaian luar biasa yang harus terus dijaga dengan kolaborasi lintas sektor,” tambah Dafip.
Ia menutup sambutannya dengan harapan agar Musrenbang Tematik ini dapat melahirkan program-program pembangunan yang konkret, terintegrasi, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat, terutama kelompok rentan. (Ian)