Kaltimkita.com, BALIKPAPAN – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menegaskan komitmennya menjaga ketertiban dan rasa aman di masyarakat melalui Operasi Pekat Mahakam II 2025, yang berhasil mengungkap 91 kasus premanisme selama tiga minggu pelaksanaannya.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (23/5/2025), Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro menyoroti pentingnya menciptakan ruang publik yang bebas dari ancaman premanisme, demi mendukung kehidupan sosial dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Premanisme bukan hanya tindak kriminal, tapi juga bentuk teror psikologis yang menghambat produktivitas warga,” ujar Irjen Endar.
Menurutnya, rasa takut yang ditimbulkan bisa membuat masyarakat enggan beraktivitas bahkan menjalankan usaha.
Operasi yang berlangsung sejak 1 hingga 21 Mei ini membuahkan hasil signifikan yakni 135 pelaku diamankan dari 91 kasus yang diungkap. Dari jumlah tersebut, 19 orang merupakan Target Operasi (TO), 115 non-TO.
“Jenis kejahatan yang ditindak mencakup pencurian, pengancaman, pemerasan, hingga pungutan liar,” tambahnya.
Selain itu, aparat menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai Rp318 juta lebih, 41 senjata tajam, 5 mobil dan 12 motor, 13 hanphone dan 3 laptop, serta lainnya.
Keberhasilan ini disebut Kapolda sebagai bukti sinergi kuat antara Polda Kaltim dan jajaran Polresta serta polres di seluruh wilayah provinsi.
Ia pun mengajak masyarakat untuk aktif berperan serta dalam menjaga ketertiban dengan tidak ragu melapor jika menemukan indikasi tindak premanisme.
“Kami tak akan mentolerir bentuk kekerasan atau pemerasan yang meresahkan warga,” tegasnya. (rie)