Tulis & Tekan Enter
images

Dokter kecil yang ditunjuk SD Kemala Bhayangkari mengikuti pelatihan kesehatan yang digagas oleh Kecamatan Balikpapan Kota.

Program UKS SD Kemala Bhayangkari, Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

KaltimKita.com, BALIKPAPAN -  Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SD Kemala Bhayangkari melakukan berbagai program demi menciptakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah.

Koordinator UKS SD Kemala Bhayangkari, Lisdhian,S.Pd mengatakan program yang dilaksanakan sesuai dengan trias UKS. Pelrogram tersebut yakni pendidikan kesehatan, pelayanan keseharan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Terkhusus pelayanan sekolah, dikatakan menjadi tugas para dokter kecil yang sudah dibentuk. Mereka melaksanakan program dalam memberantas sarang nyamuk. Dibantu dengan Tim Jumantik (Juru Pemantau Jentik).

”Jadi anak-anak, memantau jentik nyamuk yang ada di kolam dan kamar mandi. Apalagi saat ini sedang musim hujan. Pun mereka membantu para guru dalam membudayakan PHBS di sekolah,“ jelasnya.

Tak hanya itu, ia menguraikan untuk pendidikan kesehatan, dokter kecil yang telah ditunjuk empat pelajar mengikuti pelatihan oleh Kecamatan Balikpapan Kota di Agustus lalu. Dari pelatihan tersebut, para pelajar akan berbagi ilmu yang mereka dapat ke teman-temannya di sekolah.

“Setelah mendapatkan pelatihan, dokter kecil tersebut melakukan pelayanan kesehatan. Pelayanan sekolah yang dimaksud yakni membantu bapak dan ibu guru mengukur tinggi dan berat badan, membantu teman yang sakit serta memberikan pertolongan pertama jika ada yang jatuh atau sakit,“ jelasnya.

Selain tiga pokok utama, program UKS juga diintegrasikan dengan pelajaran setiap hari di sekolah. “Para guru mengkombinasikan dengan program UKS dan pelajaran,“ ujarnya.

Ia pun berharap program-program UKS ini bisa mewujudkan sekolah yang selalu sehat. Karena jika sekolahnya sehat, pastinya warga sekolahnya juga sehat.

Pun, selalu dapat menjadikan karakter warga sekolah sebagai karakter yang sadar akan kebersihan. Contoh nya, lanjut dia membuang sampah pada tempatnya. Karena semenjak belajar secara online, sistem kegiatan pembelajarannya juga berubah tidak ada praktek langsung untuk melaksanakan kegiatan PHBS di sekolah.

”Contoh di kelas satu saya mengajar, ada sebutan anak, jika mendapat satu sampah berarti mendapat satu pahala. Semoga penerapan PHBS tak hanya diterapkan di sekolah tapi juga di rumah,“ tutupnya. (and)

 

 


TAG

Tinggalkan Komentar