KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Rektor Uniba yang juga Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim Dr Isradi Zainal berkesempatan memberi saran dan masukan terkait Rancangan Undang undang IKN kepada Pansus IKN dan saran lainnya pada acara Konsultasi Publik yang dilaksanakam oleh Pansus IKN dan Bappenas di Universitas Mulawarman, Selasa (11/1/2022).
Pada kesempatan tersebut hadir anggota Pansus perwakilan Kaltim Budisatrio Jiwandono dan Saparuddin, Deputi Bappenas, Rektor se-Kaltim dan Akademisi.
Pria yang karib disapa Dr IZ mengatakan Konsep Green city dan Forest city IKN secara makna bisa diartikan di IKN tidak ada tambang apalagi tambang ilegal, karena jika ini dibiarkan maka IKN yang polutif, banjir dan semrawut bisa terjadi.
Pada kesempatan tersebut, Sekjen Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI) periode 2019-2021 menyampaikan masukan dari FDTI terkait konsep blue city dan penamaan IKN dengan 'Pakunegara' yang merupakan singkatan dari 'Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara'.
Penambahan konsep blue city dimaksudkan agar potensi daya air baik sungai, bendungan maupun laut agar dioptimalkan, apalagi IKN dilalui selat Makassar laut yang dilalui Alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II yang memili potensi dan posisi lebih baik dari ALKI 1 atau selat Malaka.
Secara khusus Isradi juga usulkan nama 'Pakunagara' sebagai nama Ibukota negara yang baru. Alasannya 'Pakunagara' merupakan simbolis Kaltim dan nasional.
Menurutnya Pakunagara terdiri dari istilah 'Paku' dan 'Nagara'. 'Paku' merupakan singkatan dari Paser dan Kutai, bisa juga Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Nagara bisa merupakan simbolis dari visi kota IKN yang berarti Nagari rimba nusa atau oleh Rektor Uniba disempurnakan menjadi Nagari rimba nusa antara (Nagara). Nagari punya makna Pusat pemerintahan, Rimba berati kota yang berbasis hutan dan antara bisa berarti perairan atau samudera. (and)