KatimKita.com, BALIKPAPAN - Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri menyambut baik kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara. Terlebih kehadirannya akan berdampak pada pembangunan infrastruktur di daerah sekitarnya. Termasuk yang akan dialami Balikpapan sebagai daerah penyangga.
Nah politikus Partai Golkar ini mengaku biasanya akan menghadirkan banyak pembangunan proyek strategis nasional dan infrastruktur. Hal ini tentu membutuhkan anggaran cukup besar.
Pun begitu, jika pengembangan infrastruktur bisa disesuaikan dengan anggaran daerah, minimal di bawah level Rp 50 Miliar, Balikpapan tentu mampu. Namun bila sudah besar, pertama yang akan dilihat dari kesanggupan dana APBD Provinsi, jika tidak barulah meminta bantuan pusat. Karena Dana yang dimiliki daerah termasuk Balikpapan tentu tak cukup. Semua bergantung pada bantuan provinsi dan APBN.
”Bagi Balikpapan hanya fasilitas pendukung nya saja. Seperti bidang kesehatan dalam hal ini memperbanyak pembangunan rumah sakit, pendidikan dan prasarana lainnya yang memang anggarannya tidak begitu besar untuk membackup masuknya masyarakat yang bertempat tinggal di IKN,“ ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua PBSI Balikpapan.
Ia mengatakan saat ini belum mendapat gambaran program apa saja yang akan dilakukan di pusat IKN. Termasuk daerah sekitarnya. ”Yang jelas untuk Balikpapan, akan banyak sektor ditambah menyambut IKN. Tak hanya pendidikan dan kesehatan, tapi juga pariwisatanya,“ katanya.
Terlepas dari itu, besar harapan hadirnya IKN memberikan hal positif terutama di sektor ekonomi. Tentunya, investor banyak yang berminat hadir dan membuka lapangan pekerjan seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Saat ini di Balikpapan sangat sulitnya untuk mencari pekerjaan. Itu yang tengah dirasakan masyarakat. Berharap hadirnya IKN, bisa memberikan angin segar terbukanya banyak lapangan kerja,“ harapnya.
Nah, ia pun mengajak masyarakat Balikpapan untuk tidak menjadi penonton dalam pembangunan IKN, namun ikut berperan didalamnya. “Masyarakat Balikpapan khususnya harus punya peran dan tidak terpinggirkan. Bila perlu masuk skala prioritas dalam pembangunan IKN,“ pungkasnya. (and)