KaltimKita.com, BALIKPAPAN - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan rutin melakukan supervisi dan monitoring evaluasi pasca diterapkannya kebijakan PPKM Mikro di lingkungan RT. Namun di sela-sela supervisi tersebut, rombongan satgas yang dipimpin Wali Kota Rizal Effendi, Dandim 0905 Kolonel Arm I Putu Agung Sujarnawa dan Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty ke Posko Satgas RT 34 Sepinggan Raya, pemerintah kota mendapatkan masukan penting terkait pengawasan terkait warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, baik melalui hasil swab PCR maupun rapid test antigen.
"Di lingkungan kami (RT 34), warga yang terkonfirmasi positif rata-rata didapat dari hasil rapid test antigen secara mandiri. Semuanya di klinik. Nah kami usul di setiap klinik disiapkan petugas, agar warga yang positif ditahan sementara sehingga tidak sempat mampir ke tempat lain alias berkeliaran sebelum dikarantina," ujar Ketua Satgas Siaga dan Kewaspadaan Covid-19 RT 34 Sepinggan Raya, Erlan Aminoto, Sabtu (20/2/2021).
Ketua RT 34 Sepinggan Raya, Erlan Aminoto.
Lanjut Erlan, dia berharap warga yang terkonfirmasi positif di setiap klinik tempat pemeriksaan rapid test antigen, bisa ditahan sementara oleh petugas yang sudah disiapkan sembari menunggu penjemputan apakah dirawat di rumah sakit, embarkasi atau karantina mandiri dirumah.
"Jika positif, lalu ditahan. Penyebaran virus bisa dicegah. Karena jika tidak ditahan, bisa saja pasien covid pulang naik angkot dan menularkan di tempat umum. Seperti juga jika mampir ke supermarket. Kemana-mana sudah virusnya," tandas ketua RT di perumahan Kartini Residence ini. Menanggapi usulan ini, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi memberikan apresiasi. "Sarannya sangat bagus dalam memutus mata rantai penyebaran covid. Namun kami akui, terkendala keterbatasan petugas. Tetapi tetap jadi perhatian serius Satgas ke depannya," ucap Rizal.
SINERGI: Jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Balikpapan bersama muspika Balikpapan Selatan dan Satgas Posko Covid RT 34.
Wali kota dua periode yang sudah di ujung masa pengabdian sebagai kepala daerah ini menyebut, biasanya melacak warga terkonfirmasi positif menggunakan gelang seperti di Singapura. Di sana, setelah diperiksa dan hasilnya positif, pasien langsung diberi gelang pelacak. "Jadi kemana-mana, ketahuan," tutur Rizal.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty menyebut pasien yang positif dilakukan penjemputan selambat-lambatnya 2 jam. Nah saat ini, rata-rata terkonfirmasi positif di Balikpapan 100 kasus.
"Sulit juga, jika kasus masih tinggi. Sehari rata-rata 100. Kami pun melakukan penjemputan secara bertahap. Namun tetap kami bangun ke depannya sistem yang lebih baik lagi soal pengawasan ini," tutur Dokter Dio, biasa disapa.
Wanita berjilbab ini membeberkan di Balikpapan ada 9 lokasi untuk test swab PCR dan 34 lokasi pemeriksaan rapid test antigen.
Dalam supervisi di RT 34 Sepinggan Raya, wali kota juga menyerahkan bantuan masker dan berdialog dengan warga yang sudah menyelesaikan isolasi mandiri. Dalam supervisi, hadir pula mendampingi tim satgas kota, yakni Camat Balikpapan Selatan Muhammad Idris, Danramil 0905-03 Mayor Inf Riduwan, Kapolsek Selatan AKP Agung Nur Sapto, Lurah Sepinggan Raya Arifuddin, Ketua LPM Tubagus, Babinsa Serda Christian, Bhabinkamtibmas Aiptu Joko Nugroho, Babinpotdirga Peltu Aris Setyawan, dan Ketua Karang Taruna Sepinggan Raya, Rusli. (lie)